Logo Bloomberg Technoz

Kamus Bursa

Mengenal Apa Itu IHSG, Pengertian, Fungsi dan Cara Hitungnya

Referensi
27 April 2023 10:08

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat transaksi saham terbesar di Indonesia, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator penting dalam menilai kinerja pasar modal di Indonesia. IHSG terdiri dari saham-saham unggulan yang diperdagangkan di BEI dan dihitung secara real-time selama jam perdagangan.

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lengkap tentang IHSG dan mengapa penting untuk mengikuti perkembangannya.

Apa itu IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator pasar saham utama di Indonesia. IHSG mencerminkan performa pasar modal Indonesia melalui pergerakan harga saham perusahaan terdaftar yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan diperdagangkan aktif di BEI.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman. melihat papan perdagangan IHSG. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bagaimana IHSG dihitung?

IHSG dihitung dengan membandingkan harga saham pada hari perdagangan saat ini dengan harga saham pada hari perdagangan sebelumnya. Hasil perbandingan ini kemudian dihitung dengan rumus tertentu dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Nilai IHSG pada hari tertentu mencerminkan performa pasar modal Indonesia pada hari itu.

Bagaimana Cara Kerja IHSG?

IHSG dihitung berdasarkan pergerakan harga saham seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. Ketika harga saham naik, IHSG juga naik, dan sebaliknya. IHSG diperbarui setiap hari perdagangan dengan menggunakan metode perhitungan indeks pasar saham yang dikenal dengan metode Laspeyres.

Metode Laspeyres adalah metode yang memperhitungkan harga saham dan jumlah saham yang beredar pada saat indeks pertama kali dibentuk. Dalam hal ini, IHSG pertama kali dibentuk pada tanggal 10 Agustus 1982 dengan nilai dasar 100.

Untuk menghitung IHSG, BEI menggunakan rumus berikut:

Rumus Indeks Harga Saham Gabungan yaitu:

Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100

Nilai Dasar yaitu kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan harga pada hari dasar.

Nilai Pasar yaitu kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga pasar.

Berikut ini cara mencari nilai pasar: 

Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn

Keterangan: 

p= harga yang terjadi untuk emiten ke-i.

q= jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks untuk emiten ke-i

n= jumlah emiten yang tercatat di bursa efek.

Total nilai pasar saham hari ini adalah jumlah nilai pasar seluruh saham yang masuk dalam perhitungan IHSG pada hari perdagangan yang bersangkutan. Sedangkan total nilai pasar saham tanggal dasar adalah jumlah nilai pasar seluruh saham pada saat IHSG pertama kali dibentuk.

Ilustrasi investasi pada reksa dana saham. (Dok Bloomberg)

Mengapa IHSG Penting untuk Dipahami?

IHSG adalah indikator penting dalam menilai kinerja pasar modal Indonesia. Kenaikan IHSG menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia sedang berjalan dengan baik, sementara penurunan IHSG menunjukkan bahwa ada ketidakpastian di pasar saham. Selain itu, IHSG juga digunakan sebagai acuan dalam mengukur performa portofolio saham dan strategi investasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG

Berbagai faktor dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, termasuk:

1. Kondisi ekonomi global

Saat kondisi ekonomi global sedang baik, maka investor asing akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sehingga harga saham akan naik.

2. Kondisi ekonomi domestik

Kondisi ekonomi domestik, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas politik, juga dapat mempengaruhi IHSG. Saat kondisi ekonomi domestik sedang baik, maka harga saham akan naik.

3. Kondisi perusahaan

Kinerja keuangan perusahaan, seperti laba dan pertumbuhan pendapatan, juga dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut, dan secara akumulatif mempengaruhi IHSG.

4. Suku bunga

Kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi kinerja saham, karena suku bunga yang lebih tinggi dapat memicu investor untuk beralih ke instrumen investasi lainnya.

Bagaimana cara mengikuti perkembangan IHSG?

Ada beberapa cara untuk mengikuti perkembangan IHSG, antara lain:

1. Menyimak berita terkait IHSG dan pasar saham di media massa atau platform keuangan.

2. Menggunakan aplikasi atau website yang menyediakan data IHSG secara real-time.

3. Memantau pergerakan terkini IHSG di website resmi BEI atau platform keuangan lainnya.

4. Berlangganan layanan perusahaan sekuritas atau perusahaan manajemen investasi yang menyediakan analisis pasar saham dan rekomendasi investasi.

5. Bergabung dengan komunitas investor atau forum investasi online untuk berdiskusi dan mendapatkan informasi terbaru terkait IHSG dan pasar saham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator penting dalam menilai kinerja pasar modal Indonesia. IHSG mencerminkan performa pasar modal Indonesia melalui pergerakan harga saham perusahaan terdaftar yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan diperdagangkan aktif di BEI. 

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, seperti kondisi ekonomi global dan domestik, kondisi perusahaan, dan suku bunga. Untuk mengikuti perkembangan IHSG, kita dapat menyimak berita terkait IHSG dan pasar saham, menggunakan aplikasi atau website yang menyediakan data IHSG secara real-time, memantau pergerakan IHSG di website resmi BEI atau platform keuangan lainnya, berlangganan layanan perusahaan sekuritas atau perusahaan manajemen investasi, dan bergabung dengan komunitas investor atau forum investasi online.

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia dengan latar IHSG. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Istilah-Istilah Seputar IHSG

1. Apa itu BEI?

BEI adalah singkatan dari Bursa Efek Indonesia. Ini adalah bursa efek utama di Indonesia yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi, dan produk keuangan lainnya. BEI didirikan pada tahun 1912 dan saat ini beroperasi di Jakarta, Indonesia.

2. Apa itu Saham?

Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili bagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, investor menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Saham umumnya diperdagangkan di bursa efek, seperti BEI. Harga saham bisa naik atau turun tergantung pada kinerja perusahaan dan faktor-faktor pasar lainnya.

3. Apa itu IHSG LQ45?

IHSG LQ45 adalah sub-indeks IHSG yang terdiri dari 45 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia. IHSG LQ45 digunakan sebagai indikator kinerja pasar saham yang lebih spesifik daripada IHSG secara keseluruhan.

4. Apa itu Indeks Kompas 100?

Indeks Kompas 100 adalah indeks pasar saham lainnya di Indonesia yang terdiri dari 100 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Indeks ini diterbitkan oleh Koran Kompas, salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia.

5. Apa itu Pasar Bear?

Pasar Bear adalah kondisi pasar saham di mana harga saham secara keseluruhan mengalami penurunan yang signifikan dan berkelanjutan. Pasar bear biasanya terjadi ketika ekonomi sedang mengalami perlambatan atau resesi. Saat pasar bear terjadi, investor umumnya lebih memilih untuk menjual saham-saham mereka dan menyimpan uang tunai atau mengalihkan investasi mereka ke aset yang lebih stabil.

6. Apa itu Pasar Bull?

Pasar Bull adalah kondisi pasar saham di mana harga saham secara keseluruhan mengalami kenaikan yang signifikan dan berkelanjutan. Pasar bull biasanya terjadi ketika ekonomi sedang mengalami pertumbuhan yang stabil dan positif. Saat pasar bull terjadi, investor umumnya lebih memilih untuk membeli saham dan berinvestasi dalam pasar saham.

7. Apa itu P/E Ratio?

P/E Ratio adalah singkatan dari Price-to-Earnings Ratio. Ini adalah rasio yang digunakan untuk mengukur harga saham perusahaan relatif terhadap laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. P/E Ratio dihitung dengan membagi harga saham perusahaan dengan laba per saham. Semakin tinggi P/E Ratio, semakin mahal harga saham relatif terhadap laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

8. Apa itu Dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen biasanya diberikan dalam bentuk uang tunai atau saham tambahan. Pembayaran dividen biasanya dilakukan secara berkala, seperti setiap kuartal atau setiap tahun.

9. Apa itu saham blue chip?

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan terkemuka, mapan, dan memiliki reputasi baik di pasar saham. Saham blue chip dikenal sebagai saham yang stabil dan aman untuk diinvestasikan karena perusahaan-perusahaan ini memiliki rekam jejak yang baik dan potensi untuk bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Beberapa contoh saham blue chip di Indonesia antara lain PT Astra International Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Saham blue chip umumnya diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham-saham lain di pasar saham.

10. Apa itu IPO?

IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering. IPO terjadi ketika sebuah perusahaan melantai di pasar saham untuk pertama kalinya dan menawarkan sahamnya kepada publik. IPO dapat menjadi sumber pendanaan baru bagi perusahaan dan juga memberikan kesempatan bagi investor untuk membeli saham dari perusahaan yang sedang berkembang.

Namun, investasi dalam IPO juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi di perusahaan yang sudah mapan. Kinerja perusahaan setelah IPO dapat berbeda dari yang diharapkan, dan harga saham dapat fluktuatif dalam jangka waktu yang singkat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan analisis yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi di IPO.

11. Apa itu saham gorengan?

Saham gorengan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan saham-saham yang memiliki kinerja yang tidak stabil dan sering mengalami fluktuasi harga yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Saham gorengan biasanya tidak memiliki fundamental yang kuat dan seringkali ditransaksikan oleh investor yang mencari keuntungan cepat.

Investasi dalam saham gorengan memiliki risiko yang tinggi, karena fluktuasi harga yang cepat dan tidak terduga. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset dan analisis yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham gorengan.

12. Apa itu analisis teknikal?

Analisis teknikal adalah metode analisis pasar saham yang didasarkan pada grafik harga saham dan data historis. Analisis teknikal bertujuan untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam pergerakan harga saham dan memprediksi arah harga saham di masa depan.

Analisis teknikal melibatkan penggunaan berbagai alat analisis, seperti moving average, indikator teknikal, dan level support dan resistance. Analisis teknikal sering digunakan oleh trader saham dan investor yang mencari keuntungan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

13. Apa itu analisis fundamental?

Analisis fundamental adalah metode analisis pasar saham yang didasarkan pada kinerja perusahaan, seperti laporan keuangan, manajemen, dan prospek bisnis. Analisis fundamental bertujuan untuk menilai nilai intrinsik saham dan memprediksi kinerja perusahaan di masa depan.

Analisis fundamental melibatkan penggunaan berbagai rasio keuangan, seperti P/E Ratio, ROE, dan EPS. Analisis fundamental sering digunakan oleh investor jangka panjang yang mencari saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat dan potensi untuk tumbuh dalam jangka waktu yang panjang.

(seo)