Akademi Blockchain Polkadot Luncurkan Program di Bali
Referensi
13 August 2025 19:37

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bali kini bukan sekadar destinasi untuk menikmati debur ombak atau langit senja yang memesona. Pulau ini tengah bersiap menjadi titik temu baru bagi Anda—yang ingin bertukar pikiran dengan para inovator teknologi, regulator lintas negara, hingga para perancang masa depan sistem blockchain global.
Inilah jantung dari program eksklusif bertajuk Governance for New Leadership, persembahan dari Polkadot Blockchain Academy (PBA). Sebuah kursus eksekutif berdurasi tujuh hari, yang akan digelar di Nusa Dua, pusat prestisius di jantung Bali pada 7 hingga 14 September 2025. Di sinilah Anda akan menyaksikan langsung dinamika Web3, termasuk pengembangan proyek-proyek dan koin yang akan listing di Binance.
Program ini dirancang sebagai laboratorium ide. Sebuah ruang kolaboratif di mana Anda, bersama para pemimpin industri dan pengambil kebijakan dari berbagai belahan dunia, duduk sejajar secara nyata dan simbolik untuk memikirkan kembali bagaimana kita membangun dan mengelola sistem tata kelola digital di era Web3 yang semakin dinamis.
Dengan dukungan penuh dari Mandala Blockchain Academy, bagian dari jaringan edukasi dari Mandala Chain, blockchain hybrid Layer-1 karya anak bangsa. Program ini mengusung pendekatan yang sangat berbeda, langsung ke lapangan, kontekstual, dan berorientasi pada praktik nyata.
Anda tidak akan hanya duduk mendengarkan teori. Anda akan masuk ke dalam sistem yang sedang dibangun, melihat bagaimana Web3 lahir dari meja kerja, dari diskusi intens, dari kegagalan-kecil-menjadi-pengetahuan, hingga akhirnya terbentuk ekosistem yang hidup dan berkembang.
Pauline Cohen Vorms, CEO dari Polkadot Blockchain Academy, berbicara dengan semangat yang menular. Menurutnya, kepemimpinan digital saat ini sangat menuntut keberanian untuk bergerak lincah. “Tata kelola tidak lagi hitam-putih, namun bisa ditulis ulang, disusun ulang, bahkan dikodekan ulang. Kita sedang masuk ke era di mana governance bukan warisan, tapi hasil kreasi. Dan itu membutuhkan pemimpin yang tidak takut menciptakan.”
Inspirasi program di Bali ini tidak muncul begitu saja. Pada April 2025, Polkadot Blockchain Academy menggelar eksperimen awal di Lucerne, Swiss dan hasilnya jauh melampaui ekspektasi.
Di sana, anggota parlemen Inggris, pejabat Uni Eropa, hingga delegasi dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, berkumpul dalam ruang yang sama untuk mendalami bagaimana teknologi blockchain dapat diintegrasikan ke dalam tata kelola pemerintahan modern.
Dr. Lisa Cameron, anggota Parlemen Inggris sekaligus pendiri UK–US Crypto Alliance, menggambarkan momen tersebut sebagai pengalaman yang “langka, relevan, dan penuh wawasan.” Dari keberhasilan itulah, kurikulum Bali dikembangkan menjadi lebih luas, lebih inklusif, dan sepenuhnya disesuaikan dengan konteks Asia.
Pemerintah Indonesia menyambut inisiatif ini dengan tangan terbuka. Bagi mereka, program ini sejalan dengan cita-cita besar “Indonesia Digital 2045”. Menurut Ery Wijaya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, program seperti ini menjadi jembatan penting yang mempertemukan talenta lokal dengan pemangku kepentingan global.
“Inilah momentum strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi digital kawasan,” ucapnya. Dengan dukungan ekosistem Mandala, para pelaku industri lokal bukan hanya mendapat sorotan, tetapi juga akses konkret ke pasar dan kemitraan global.
Tapi apa yang benar-benar membedakan program ini dari pelatihan konvensional? Kesederhanaannya. Anda tidak akan dipusingkan dengan istilah teknis yang tak berujung. Anda akan menerima toolkit nyata alat bantu berpikir, format kebijakan yang siap diuji, dan ruang eksperimen bersama para praktisi yang tidak hanya mengerti teknologi, tapi juga dampaknya terhadap masyarakat luas.
“Kami ingin para peserta pulang membawa sesuatu yang bisa mereka uji di dunia nyata. Entah itu kerangka kebijakan, inisiatif lintas sektor, atau bahkan blueprint kolaborasi antarnegara,” ujar Pauline Cohen Vorms dengan nada tegas namun penuh optimisme.
Jumlah peserta akan dibatasi secara ketat, bukan demi kesan eksklusif, tapi agar setiap orang mendapatkan ruang untuk berpikir, menyerap, dan terlibat secara maksimal. Biaya partisipasi ditetapkan sebesar USD $2.000, sudah termasuk akomodasi penuh, konsumsi, dan materi pelatihan intensif selama sepekan.
Dan bagi Anda yang merupakan pejabat publik asal Indonesia, tersedia skema beasiswa khusus hanya sebesar 5 DOT, token asli dari ekosistem Polkadot. Ini bukan sekadar potongan biaya, ini adalah bentuk komitmen untuk memperkuat kepemimpinan digital lokal secara berkelanjutan.
(red/seo)

















