Logo Bloomberg Technoz

Konsensus: Ekspor Turun, Impor Naik, Neraca Dagang Masih Surplus

Dian Sari Pertiwi
31 December 2025 11:29

Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menjelang akhir 2025, kinerja ekspor Indonesia belum menunjukkan perbaikan ke arah yang lebih solid. Di sisi lain, impor mulai diproyeksikan mulai pulih. Kombinasi ini dapat berpotensi menggerus neraca perdagangan yang selama ini jadi bantalan stabilitas eksternal Indonesia. 

Pada Oktober, ekspor mengalami kontraksi -2,31% secara tahunan atau year-on-year (yoy), berbalik cukup tajam dari kinerja September yang tumbuh 11,41%. Memasuki November, prospek perbaikan masih terbatas dan proyeksi kinerja Desember masih dibayangi pesimisme.

Konsensus ekonom/analis yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor pada November masih akan berada di zona negatif, dengan median estimasi pertumbuhan -1,6% yoy. Setelah pada Oktober terjadi pertumbuhan -2,31% yoy.


Sementara ekspor melemah, impor justru diprediksi mulai pulih. Konsensus menghasilkan median proyeksi impor pada November tumbuh 3,81% yoy. Lebih baik ketimbang Oktober yang tumbuh -1,15% yoy

Ini mengindikasikan bahwa tekanan impor mulai mereda seiring membaiknya permintaan domestik dan kebutuhan bahan baku industri.