Langkah ini dilakukan di tengah kampanye tekanan Presiden Donald Trump terhadap rezim Nicolas Maduro atas dugaan operasi perdagangan narkoba. Sejauh ini, AS telah meluncurkan serangan terhadap kapal-kapal pengangkut narkoba dan menerapkan blokade pada kapal tanker minyak yang terkena sanksi untuk mengganggu ekspor energi vital negara itu.
Pada Senin, Trump mengonfirmasi bahwa AS telah menyerang sebuah fasilitas di daratan Venezuela. Serangan tersebut menargetkan dermaga pemuatan yang digunakan oleh kapal-kapal pengedar narkoba, menandai eskalasi besar dalam kampanye militer. Trump sendiri telah lama mengancam akan memperluas serangan ke target-target darat di Venezuela.
Menyusul laporan tersebut, CNN pada Senin malam melaporkan bahwa awal bulan ini CIA melakukan serangan drone terhadap sebuah dermaga di pesisir Venezuela yang diyakini terkait dengan geng Tren de Aragua. Mengutip sumber anonim, laporan tersebut menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Selain itu, AS menetapkan dua perusahaan dan tiga individu di Iran yang berafiliasi dengan Rayan Fan Kav Andish Co, sebuah perusahaan induk yang sebelumnya telah disanksi AS karena bergerak di bidang sistem teknologi tinggi. Di antara yang baru saja disanksi adalah Fanavari Electro Moj Mobin Company beserta direktur utamanya, Bahram Rezaei.
Pengumuman sanksi ini muncul sehari setelah Trump melontarkan peringatan keras kepada Iran. Ia menyatakan akan mendukung serangan Israel jika Teheran mencoba membangun kembali program nuklir dan rudal balistiknya.
“Kami akan menghancurkan mereka habis-habisan,” ujar Trump saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Florida, Senin lalu.
Trump telah lama bersumpah untuk membendung ambisi nuklir Teheran, termasuk meluncurkan serangan pada bulan Juni ke berbagai fasilitas kunci dengan bantuan Israel. Pasca-serangan tersebut, Trump menyarankan agar Iran membuat kesepakatan dengan AS untuk membatasi aktivitas nuklirnya sebagai imbalan atas keringanan sanksi—sebuah sikap yang kembali ia tegaskan pada hari Senin. Di sisi lain, Iran terus membantah bahwa mereka sedang mengembangkan senjata nuklir.
(bbn)
































