Rencana AS-Rusia awalnya mengejutkan Ukraina dan sekutu-sekutu Eropanya karena mengadopsi sejumlah tuntutan Kremlin yang telah ditolak mentah-mentah oleh Kyiv.
Beberapa isu yang paling kontroversial telah dihapus atau diubah setelah Kyiv dan Eropa mengintervensi. Pembicaraan mengenai proposal yang dimodifikasi terus berlanjut di tengah meningkatnya optimisme bahwa proposal tersebut akan menjadi dasar perjanjian damai.
Namun, Putin belum mengatakan apakah ia bersedia menerima rencana tersebut dalam bentuknya saat ini. Negosiator Ukraina dan Rusia diperkirakan akan bertemu secara terpisah dengan pejabat AS untuk berbicara lebih lanjut di Florida akhir pekan ini, termasuk mengenai rencana jaminan keamanan pasca-perang untuk Ukraina.
Trump "sedang berupaya serius untuk mengakhiri konflik ini," ucap Putin. "Kami juga sangat ingin hidup dalam damai dan tanpa konflik militer tahun depan."
Pemimpin Rusia menolak untuk mengurangi tuntutan maksimalnya atas wilayah di Ukraina timur dan selatan, termasuk bagian-bagian wilayah yang gagal diduduki pasukan Moskwa dalam lebih dari satu dekade pertempuran sejak 2014. Perintah Putin pada 2022 untuk menginvasi Ukraina memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Dia berulang kali menolak seruan gencatan senjata untuk memberi ruang negosiasi. Pada Oktober, Trump membatalkan rencana KTT kedua di Budapest, setelah AS menyimpulkan bahwa Rusia belum siap untuk mengubah tujuan perang mereka.
Para pemimpin Uni Eropa menyetujui kesepakatan pada larut malam untuk meminjamkan Ukraina €90 miliar (US$106 miliar) selama dua tahun ke depan guna memperkuat posisi Kyiv di meja perundingan dan menjaga negara yang dilanda perang itu tetap bertahan.
Pinjaman tersebut akan didanai dari utang bersama dan dijamin oleh anggaran blok tersebut—perubahan signifikan dari rencana awal blok tersebut untuk menggunakan aset Rusia yang dibekukan di Eropa.
Meski telah menampik prediksi keruntuhan, ekonomi Rusia kini tertekan akibat dampak sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan oleh AS dan sekutu baratnya sebagai respons terhadap invasi tersebut.
Rusia telah menghabiskan lebih dari setengah cadangan daruratnya karena defisit anggarannya melebar di tengah perlambatan pertumbuhan dan penurunan pendapatan komoditas, termasuk dari minyak dan gas.
Dihadapkan pada kesenjangan anggaran militer yang semakin lebar, pemerintah Rusia terpaksa beralih menggunakan pinjaman yang semakin mahal untuk mendanai perang. Hingga saat ini, Rusia telah menerbitkan obligasi sebesar 7,9 triliun rubel (US$98 miliar) yang dikenal sebagai OFZ, jauh melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 2020 selama pandemi Covid-19.
Ini adalah kali ketiga Putin mengadakan konferensi pers sejak ia memulai invasi ke Ukraina. Kremlin membatalkan agenda tersebut pada akhir 2022 saat tentara Rusia mengalami serangkaian kekalahan di medan perang Ukraina.
Ia memulai tradisi konferensi pers tahunan maraton sejak awal masa pemerintahannya yang berlangsung selama 26 tahun.
Seiring waktu, agenda ini berkembang menjadi kegiatan yang diatur dengan cermat oleh Kremlin untuk menunjukkan Putin menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi lokal yang disorot oleh warga Rusia biasa yang frustrasi karena kurangnya tindakan dari pejabat daerah.
(bbn)




























