Logo Bloomberg Technoz

"Ini kan kita baru melakukan perbaikan, pajak diperbaiki, bea cukai juga sedang diperbaiki kinerjanya," kata dia. "Kami siap kendalikan anggaran supaya tetap berkesinambungan."

Sebelumnya, dalam laporan yang bertajuk Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Desember 2025, yang memperkirakan batas defisit pada 2027 mendatang akan melebar hingga sebesar 2,9%.

Bukan tanpa alasan, perkiraan tersebut didasarkan pada adanya rasio penerimaan negara yang terus berkurang, yang turut diiringi dengan beban utang yang masih cukup tinggi.

Semakin berkurangnya pendapatan negara tersebut tak lain disebabkan oleh penurunan harga komoditas, percepatan restitusi pajak, hingga hilangnya dividen BUMN yang kini dialihkan ke BPI Danantara.

“Defisit fiskal melebar seiring melemahnya penerimaan negara akibat kendala struktural," tulis Bank Dunia dalam dokumen itu, dikutip Kamis (18/12/2025).

Meski demikian, Bank Dunia masih memproyeksikan defisit APBN untuk sepanjang tahun ini masih berada di angka 2,8%, dan akan berlanjut pada 2026 mendatang yang juga masih 2,8%.

Tetapi, pada 2027, defisit akan melebar ke angka 2,9%. Meski demikian, angka tersebut masih dalam ambang batas aman sesuai patokan yang ditetapkan dalam Undang-undang Keuangan Negara (UU KN) sebesar 3%.

Namun, mereka tetap menggarisbawahi jika pemerintah Indonesia harus berupaya mengoptimalisasi penerimaan negara lebih baik ke depan guna mengurangi risiko melebarnya defisit tersebut.

“Dengan meningkatnya risiko kekurangan penerimaan dan defisit yang lebih lebar pada 2026–2027, upaya mobilisasi penerimaan negara yang lebih kuat menjadi sangat mendesak," papar mereka.

(ell)

No more pages