Kenaikan tarif jalan tol pada kuartal IV-2025 juga akan menjadi pengerek performa keuangan JSMR. Pada kuartal III-2025, tidak ada kenaikan tarif karena harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Sepuluh jalan tol saat ini terjadwal untuk mengalami penyesuaian tarif pada kuartal IV-2025. Koridor utama seperti Jagorawi, Prof Dr Sedyatmo, Cipularang, Purbaleunyi, dan Surabaya-Gempol menyumbang 25% dari total pendapatan segmen jalan tol,” sebut riset Sucor Sekuritas.
Pada 2026, Sucor memperkirakan pendapatan JSMR dari segmen jalan tol bisa mencapai Rp 21,7 triliun. Jika terwujud, maka ada lonjakan 11% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sucor juga memperkirakan laba bersih JSMR pada 2026 akan naik 11% yoy menjadi Rp 4,1 triliun. Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenaikan tarif dan kuatnya pertumbuhan traffic seiring ekspansi.
Prospek Saham JSMR
Hari ini, Rabu (17/12/2025) pukul 14:57 WIB, harga saham JSMR ada di Rp 3.380. Naik 0,6% dari hari sebelumnya.
Sucor menetapkan target harga saham JSMR di Rp 5.600. Artinya, masih ada potensi kenaikan 65,68% dari posisi saat ini.
“Kami memilih JSMR karena bisnisnya yang berdaya tahan dan arus kas yang kuat. Sebanyak 26 dari 36 ruas tol sudah mencapai arus kas positif,” tambah riset Sucor.
Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan proyeksi laba bersih JSMR pada 2025 adalah Rp 3,82 triliun. Naik 0,79% dibandingkan 2024.
Sedangkan dari 19 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 17 di antaranya (89,47%) memberikan rekomendasi beli atau buy atas saham JSMR. Hanya dua (10,53%) yang menyematkan rekomendasi tahan (hold) dan tidak ada yang menyarankan jual (sell).
Target harga saham JSMR untuk 12 bulan ke depan adalah Rp 5.054,64. Jadi, ada kemungkinan cuan 49,55% dari posisi saat ini.
(red)





























