Logo Bloomberg Technoz

Berikut daftar tambang emas di Indonesia yang mengalami permasalahan sepanjang tahun ini:

Truk mengangkut bijih ke mesin penghancur di area bawah tanah di kompleks pertambangan tembaga dan emas Grasberg milik Freeport./Bloomberg-Dadang Tri

1. Grasberg Block Cave (GBC)

Tambang bawah tanah Grasberg Block Cave milik PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami longsor material basah hingga menyebabkan operasional seluruh tambang Freeport dihentikan sementara.

Insiden tersebut menyebabkan tujuh pekerja terjebak di tambang tersebut dan pada akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat dalam keadaan meninggal dunia.

Perusahaan mengungkapkan selama insiden tersebut terdapat aliran longsor material basah sekitar 800.000 ton yang masuk ke GBC dari bekas tambang terbuka Grasberg.

Selain seluruh tambang berhenti beroperasi, smelter Freeport di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur juga tidak beroperasi sebab pasokan konsentrat tak memadai.

Freeport memperkirakan pemulihan operasi tambang emas dan tembaga bawah tanah GBC baru bisa dicapai sepenuhnya pada 2027. Sementara itu, smelter tembaga di Gresik, ditargetkan kembali beroperasi pada triwulan II-2026.

Akibat longsor tersebut, Freeport menargetkan produksi emas pada 2026 turun menjadi 26 ton dari sebelumnya tahun ini ditargetkan sebesar 33 ton. 

Tambang emas dan perak Martabe milik G-Resources Group Ltd. (Dadang Tri/Bloomberg)

2. Tambang Emas Martabe

Tambang emas Martabe milik PT Agincourt Resources (PTAR) terpaksa stop operasional sementara sebab diberhentikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (LH) untuk dilakukan audit lingkungan.

Evaluasi tambang emas milik entitas PT United Tractors Tbk. (UNTR) tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah menelusuri penyebab bencana banjir dan longsor besar di sejumlah daerah mulai dari Aceh, Sumatra Utara sampai Sumatra Barat.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Utara menuding aktivitas tambang emas martabe milik PTAR memperparah banjir di Sumut lantaran telah mengurangi tutupan hutan dan lahan sekitar 300 hektare (ha).

Selain itu, fasilitas pengolahan limbah tambang atau tailing management facility juga berada dekat sungai Aek Pahu yang mengaliri Desa Sumuran.

Organisasi lingkungan tersebut juga mencatat keluhan warga ihwal kualitas air yang menurun ketika musim hujan, usai beroperasinya Pit Ramba Joring pada 2017.

Area operasional tambang emas Martabe dalam konsesi tersebut terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan dengan luas area 509 ha per Januari 2022.

PTAR mengoperasikan tiga pit terbuka; Pit Ramba Joring yang dibuka pada 2017, Pit Barani dibuka pada 2016, dan Pit Purnama yang dibuka pada 2011.

Sepanjang 2024, PTAR mencatatkan penambangan bijih sebesar 6,9 juta ton naik 21% dibandingkan dengnan tahun sebelumnya yang sebanyak 5,7 juta ton. Penggilingan bijih tercatat sebesar 6,7 juta ton naik 1,5% dibandingkan dengan 2023.

Di sisi lain, perusahaan juga melakukan eksplorasi di area Martabe dan regional. Sepanjang 2024, perusahaan melakukan pengeboran 37.200 meter.

Adapun, manajemen PTAR membantah aktivitas tambang perusahaan memperparah bencana banjir di Sumut, sebab lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada di daerah aliran sungai (DAS) Garoga yang berbeda dan tidak terhubung dengan lokasi PTAR beroperasi di DAS Aek Pahu.

Tambang batu hijau milik Amman Mineral (Dok AMNT)


3. Tambang Batu Hijau

Cadangan emas dan tembaga tambang Batu Hijau yang dioperasikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat, diramal habis dalam lima tahun mendatang atau sekitar 2030.

Unit usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) berdiri sejak 18 November 1986. Perusahaan mengelola tambang di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara. Lokasi tersebut berada 550 meter di atas permukaan laut, dan 81 kilometer dari kota Mataram.

Dilansir melalui situs resmi, Batu Hijau memiliki cadangan 16,6 miliar pon tembaga dan 22,5 juta ons emas. Selama perjalanannnya, Amman terus memecahkan rekor sejarah Batu Hijau, dalam hal produktivitas dan efisiensi. Selain eksplorasi di Cebakan Elang, AMNT juga memiliki kegiatan komersial pada 2020.

Adapun, tambang produksi perusahaan meliputi tahap ekstrasi tembaga dan emas di Batu Hijau, dengan fasilitas pengolahan berkapasitas 120.000 ton per hari (TPD).

Tambang tersebut juga memiliki fasilitas penggilingan, pipa perakitan untuk pengelolaan tailing, pergudangan, 158 megawatt peak (MWp) pembangkit listrik berbasis batu bara, hingga 26 MWp pembangkit listrik berbasis surya atau solar PV.

Amman Mineral juga tengah mengeksplorasi bagian-bagian lain di wilayah izin usaha pertambangan khusus (IUPK), salah satunya prospek eksplorasi cebakan Elang yang mulai dilakukan sekitar 2027. 

Pekerja mengoperasikan alat berat saat melakukan pengeboran di tambang emas PT Aneka Tambang (Antam) di Pongkor, Jawa Barat./Bloomberg-Dadang Tri


4. Tambang Pongkor

Tambang bawah tanah Pongkor milik Antam di Jawa Barat dilaporkan memiliki cadangan yang menipis yakni tinggal 5 ton.

Adapun, tambang emas Antam yang telah memasuki fase pascatambang itu diperkirakan memiliki sumber daya emas sekitar 26 ton.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTM Arianto Sabtonugroho mengatakan perseroannya saat ini menjaga produksi emas dari tambang Pongkor sebesar 1 ton setiap tahunya.

Arianto menambahkan realisasi produksi emas dari blok Pongkor telah mencapai 400.000 kilogram sepanjang Januari—Juni 2025. Dia menargetkan produksi bisa dicapai sampai 1 juta ton akhir tahun ini.

Seiring dengan cadangan emas yang makin tipis dari blok Pongkor, Antam belakangan bergantung pada impor untuk memenuhi permintaan emas di dalam negeri.

Menurut kalkulasi Antam, porsi pengadaan emas dari pasar impor mencapai 78% pada paruh pertama 2025, sementara pasokan domestik mengambil porsi 22%.

Situasi itu membuat Antam mesti mempercepat proyek pabrik pencetakan emas di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Rencanannya, pabrik itu bakal menghasilkan 5 juta keping logam mulia batangan dan koin serta emas industri setiap tahunnya.

(azr/wdh)

No more pages