PHR Jadikan Kopi Sebagai Sarana Pemberdayaan Disabilitas

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aroma kopi yang baru diseduh memenuhi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa Provinsi Riau saat Pelatihan Barista yang digelar PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan. Pelatihan ini diikuti peserta dari kelompok disabilitas sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Komunitas Penyandang Disabilitas Pertamina (Pemko Pesmina).
Salah satu peserta, Fidia Nurain, menampilkan keterampilan meracik kopi dengan presisi dan hangat, hasil pelatihan yang digelar PHR bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
“Saya itu pecinta kopi, itu pula yang mendasari saya ingin belajar tentang kopi serta bagaimana proses pembuatan kopi dengan rasa berkualitas seperti di kafe-kafe,” ujar Fidia. Ia mengaku sudah menguasai teknik menyeduh espresso, meski latte art menjadi tantangan tersendiri baginya.
Iwan Ridwan Faizal, CID Manager Regional 1 PHR, menekankan pentingnya program ini dalam mendorong ekonomi inklusif. “Program Pemko Pesmina merupakan bukti kepedulian PHR terhadap teman-teman disabilitas di sekitar wilayah operasi. Dengan pelatihan ini, harapannya dapat mendorong peningkatan ekonomi bagi rekan-rekan disabilitas. Pelatihan Barista ini salah satu dari beberapa pelatihan, termasuk laundry sepatu, bakery, dan pastry, dengan total 30 peserta,” jelasnya.
Selain pelatihan, Fidia dan peserta lainnya turut memeriahkan Perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) di UPT Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Daksa Provinsi Riau, Rabu (3/12/2025). Acara ini menjadi panggung bagi penyandang disabilitas memamerkan bakat dan karya mereka, mulai dari seni tari dan musik, kuliner, kriya kayu, menjahit, batik, hingga kerajinan clay dan keramik.
“Kegiatan ini bukan hanya ajang apresiasi terhadap kreativitas anak-anak SLB, tetapi juga wujud komitmen mendorong kemandirian serta pemberdayaan penyandang disabilitas. Semoga sinergi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat terus terjalin, sehingga penyandang disabilitas semakin memiliki ruang untuk berkembang,” ujar Sekretaris Dinas Sosial Bengkalis, Eji Marlina.
PHR Zona Rokan menegaskan komitmen mendukung penyandang disabilitas agar mandiri melalui program inklusif yang meliputi pelatihan kewirausahaan, content creator, dan dukungan infrastruktur seperti PLTS. Program ini diharapkan membentuk ekosistem sosial-ekonomi yang mandiri dan inklusif bagi kelompok disabilitas di wilayah operasi.































