Logo Bloomberg Technoz

Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menyambut langkah Arsari Group sebagai tambahan penting bagi struktur tata kelola perseroan dan peningkatan kepercayaan publik terhadap industri aset digital.

Profil COIN

COIN merupakan perusahaan holding yang mengembangkan infrastruktur aset digital Indonesia melalui dua anak usaha yang beroperasi di sektor inti: CFX sebagai penyelenggara Bursa Berjangka dan Bursa Aset Kripto, serta ICC yang menyediakan jasa kustodian aset kripto.

Selain berperan sebagai induk usaha, COIN juga memberikan layanan konsultasi manajemen mencakup perencanaan bisnis, strategi investasi, operasional, hingga konsultasi keuangan untuk memastikan efisiensi dan sinergi kinerja anak perusahaan.

Pencatatan perdana saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk dengan kode COIN di BEI, Rabu (9/7/2025). (Bloomberg Tecnoz/Andrean Kristianto)

CFX menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan regulasi aset digital nasional. Setelah memperoleh izin Bursa Berjangka pada Juni 2023 dan izin Bursa Aset Kripto pada Juli 2023 dari Bappebti, CFX tercatat sebagai bursa aset kripto pertama yang berada di bawah pengawasan OJK sejak 10 Januari 2025.

CFX saat ini didukung 31 Anggota Bursa termasuk 19 Pedagang berizin dan 7 Anggota Bursa Berjangka.

Di sisi lain, ICC yang berdiri pada Januari 2022 telah mengantongi izin sebagai Pengelola Tempat Penyimpanan dari Bappebti pada Desember 2023.

Perusahaan ini berfungsi sebagai kustodian yang memastikan keamanan penyimpanan aset kripto serta transparansi bagi konsumen, lembaga kliring, dan pemangku kepentingan terkait.

IPO: Minat Investor Membludak

COIN resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli 2025 sebagai emiten ke-18 yang melantai tahun itu. Perusahaan melepas 2,2 miliar saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp100 per saham.

Antusiasme investor sangat tinggi selama masa penawaran pada 2–7 Juli 2025, dengan pemesanan dari lebih dari 200.000 calon investor dan tingkat oversubscription yang melampaui 180 kali. Pada hari pertama perdagangan, saham COIN melonjak 35% ke Rp135.

Dari aksi korporasi ini, COIN memperoleh dana Rp220 miliar. Sesuai rencana penggunaan dana, 85% dialokasikan untuk modal kerja CFX, termasuk pengembangan infrastruktur teknologi, penyediaan likuiditas bursa, serta kebutuhan umum dan edukasi publik.

Sementara 15% sisanya disalurkan kepada ICC untuk biaya infrastruktur teknologi, pemasaran, dan edukasi terkait penyimpanan aset kripto.

Kinerja Keuangan

Hingga September 2025, COIN membukukan laba bersih Rp41,1 miliar, berbalik dari rugi Rp6,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Lompatan kinerja ini ditopang pendapatan yang meningkat hampir 19 kali lipat menjadi Rp204,6 miliar pada Januari–September 2025.

Manajemen menyebut perbaikan pasar aset kripto sepanjang 2025 serta peningkatan aktivitas di CFX dan ICC berkontribusi signifikan terhadap kinerja tersebut.

(dhf)

No more pages