Logo Bloomberg Technoz

Energy Aspects memperkirakan kapasitas penyimpanan keseluruhan negara termasuk komersial sekitar 2 miliar barel, dan kemungkinan akan bertambah hampir 260 juta barel tahun depan.

“Impor aktual bisa jauh lebih tinggi dari proyeksi kami,” terutama pada paruh kedua tahun depan jika Beijing mengeluarkan mandat baru untuk mengisi cadangan, kata Jianan Sun, analis Energy Aspects.

Stok minyak di China. (Bloomberg)

Saat ini, kelompok tersebut memperkirakan pengiriman minyak masuk sekitar 11,4 juta barel per hari, relatif datar dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan arahan sebelumnya, China berencana membeli hingga 140 juta barel untuk cadangan strategisnya untuk pengiriman antara Oktober dan Maret, selama harga berada di bawah $80 per barel.

Patokan global Brent sempat mendekati level itu pada Juni, tetapi kini diperdagangkan sekitar $62 karena kekhawatiran kelebihan pasokan.

Citigroup memperkirakan penimbunan China dapat berlanjut sekitar 900.000 barel per hari tahun depan, naik dari rata-rata pembangunan cadangan sekitar 800.000 barel per hari sejak Maret. FGE memprediksi negara itu dapat menambah 600.000 barel per hari, dibandingkan 480.000 barel per hari pada 2025.

Jaringan tangki dan gua penyimpanan di pesisir negara itu saat ini terisi sekitar separuh kapasitas, menurut OilX, sehingga masih banyak ruang untuk tambahan pasokan, terutama ketika harga minyak mendapat tekanan turun menuju 2026.

Tren Pelemahan

Pembelian untuk penimbunan cadangan menarik perhatian pasar, tetapi hal itu mengaburkan tren berkelanjutan melemahnya pertumbuhan permintaan minyak China akibat faktor yang sudah diketahui luas, seperti meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.

Beijing juga berupaya mengonsolidasikan industri penyulingannya, sebagian karena target lingkungan.

Konsolidasi itu berarti proyek raksasa penyulingan dan petrokimia antara Saudi Aramco dan mitra domestiknya di Provinsi Liaoning kemungkinan akan mengisi kekosongan dari kapasitas yang dipangkas, alih-alih mendorong konsumsi secara signifikan. Kompleks tersebut diperkirakan beroperasi tahun depan, menurut JLC.

Pertumbuhan permintaan minyak negara itu mulai melemah pada 2024 setelah melonjak pada tahun sebelumnya ketika pembatasan Covid dicabut, menurut Badan Energi Internasional (IEA).

Laju pertumbuhan hanya 0,8% pada 2024, jauh di bawah rata-rata tahunan sebelum pandemi, kata IEA.

Pertumbuhan permintaan minyak China diperkirakan hanya 150.000 barel per hari tahun depan, menurut estimasi median survei analis Bloomberg.

Energy Aspects menjadi yang paling optimistis dengan perkiraan pertumbuhan harian 320.000 barel, terutama didorong permintaan petrokimia.

Namun, proyeksi tersebut tetap menunjukkan penurunan dibanding tahun ini.

“Itu jalur yang tak dapat diputar balik,” kata Ye Lin, wakil presiden pasar minyak di Rystad Energy, yang juga memperkirakan pertumbuhan permintaan akan turun pada 2026.

“Pasar kini merasakan dampak dari pesatnya pertumbuhan armada kendaraan listrik China.”

(bbn)

No more pages