Logo Bloomberg Technoz

Kolaborasi Telkom dan TNI Pulihkan Komunikasi Bencana Banjir

Redaksi
30 November 2025 17:00

Banjir Bandang di Kota Padang, Sumatra Barar. (Dok BNPB)
Banjir Bandang di Kota Padang, Sumatra Barar. (Dok BNPB)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Telkom Indonesia bersama TNI dan masyarakat menunjukkan solidaritas yang luar biasa dalam memulihkan layanan komunikasi di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Bencana besar yang melumpuhkan infrastruktur ini mendorong semua pihak bergerak cepat demi memastikan konektivitas tetap terjaga bagi warga dan petugas penanganan darurat.

Di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah mengintensifkan langkah penanganan darurat di berbagai lokasi bencana. Kerusakan akses darat dan terputusnya hubungan komunikasi membuat proses pendistribusian logistik terganggu, sehingga keberadaan jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan mendesak.

Sebuah video yang diunggah akun resmi Telkom Indonesia memperlihatkan suasana lapangan yang penuh tantangan. Tim teknis harus menghadapi banjir yang masih tinggi dan kontur jalan yang rusak untuk menjangkau titik gangguan jaringan. Dalam video itu tampak sinergi erat antara Telkom, TNI, dan warga setempat yang bahu-membahu membuka jalur dan memperbaiki perangkat jaringan.

Telkom Indonesia dalam unggahan resminya menyampaikan bahwa pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama.

“Dalam upaya pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, Telkom Indonesia bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat. Tak hanya menyalurkan bantuan yang digalang oleh insan Telkom dari berbagai wilayah, namun yang terutama ialah mengembalikan konektivitas optimal untuk membantu kelancaran komunikasi bagi masyarakat, para relawan, dan juga pemerintah,” tulis Telkom dalam caption unggahannya.

Upaya ini mendapat perhatian luas mengingat kondisi lapangan yang masih mengkhawatirkan. Infrastruktur jalan poros nasional mengalami kerusakan berat. Jalur Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung putus total akibat longsor di berbagai titik. Beberapa jembatan seperti Jembatan Pandan dan jembatan pada ruas Sibolga–Manduamas ikut terputus sehingga menghambat pengiriman bantuan melalui jalur darat.

Kerusakan parah ini menambah kompleksitas penanganan bencana. BNPB melaporkan bahwa beberapa wilayah masih terisolasi dan hanya dapat dijangkau melalui udara. Kondisi ini membuat keberadaan jaringan komunikasi menjadi sangat penting untuk koordinasi penanganan dan penyelamatan.

Operasi Kemanusiaan dan Pemulihan Infrastruktur

Untuk mempercepat penanganan, BNPB bersama kementerian serta lembaga terkait mengerahkan alat berat ke lokasi-lokasi kritis. Lima helikopter perbantuan ditempatkan di Bandara Silangit sebagai pusat operasi udara. Helikopter ini digunakan untuk mengangkut logistik, membuka akses ke wilayah terisolasi, dan mendukung proses evakuasi.

Distribusi bantuan kini semakin bergantung pada jalur udara setelah banyak akses darat terputus total. Tapanuli Tengah menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak dan memerlukan suplai logistik secara intensif. Petugas di lapangan memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat dan relawan tetap terpenuhi.

Dalam situasi seperti ini, pemulihan layanan komunikasi bukan hanya soal teknis jaringan. Konektivitas menjadi bagian vital dari operasi kemanusiaan, terutama untuk pemetaan bencana, koordinasi lapangan, dan penyampaian informasi. Tanpa akses komunikasi yang stabil, proses evakuasi dan pengiriman bantuan menjadi jauh lebih sulit.

Sinergi antara Telkom, TNI, aparat pemerintah, dan warga menunjukkan bahwa koordinasi multisektor sangat efektif dalam situasi darurat. Tidak sedikit petugas yang harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk mencapai titik kerusakan jaringan, melewati banjir yang menggenang tinggi dan medan terjal yang membahayakan.

Upaya kolektif ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan konektivitas di semua wilayah terdampak. Masyarakat juga memberikan dukungan, baik berupa tenaga maupun informasi terkait area-area yang memerlukan penanganan prioritas. Kolaborasi ini memberikan gambaran kuat tentang komitmen bersama dalam memastikan layanan komunikasi penting tetap berjalan.

Ke depan, proses pemulihan akan terus dilakukan hingga jaringan dan infrastruktur kembali normal. Pemerintah memastikan bahwa semua sektor terlibat untuk menangani bencana secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dengan pulihnya sinyal komunikasi secara bertahap, koordinasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat diharapkan semakin lancar sehingga respons terhadap bencana dapat lebih cepat, tepat, dan efektif.