Logo Bloomberg Technoz

173 SPPG Salurkan 340 Ribu Paket MBG untuk Warga Terdampak

Redaksi
29 November 2025 17:00

(Dok. Ist)
(Dok. Ist)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah melalui 173 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Utara mengalihkan penyaluran paket Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung warga yang terdampak banjir dan longsor.

Kebijakan ini diambil sebagai respons cepat terhadap kondisi darurat yang mengharuskan sekolah-sekolah di sejumlah daerah diliburkan. Hingga Sabtu 29 November, tercatat sebanyak 341.765 paket MBG telah didistribusikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Kantor Regional BGN Sumatera Utara, KR Agung Kurniawan, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan penyesuaian situasional sesuai kondisi lapangan. Ia menegaskan bahwa bantuan tetap harus tersalurkan meski kegiatan belajar mengajar terhenti sementara.

“Kami laporkan bahwasanya ada pengalihan penerima manfaat dikarenakan bencana alam berupa banjir, sehingga wilayah yg terdampak sekolah diliburkan dan dialihkan kepada masyarakat terdampak,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu.

Pengalihan ini dilakukan secara terstruktur melalui dapur-dapur SPPG yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Dengan memaksimalkan seluruh fasilitas yang ada, pemerintah memastikan distribusi paket makanan berjalan tanpa hambatan.

Persebaran Dapur SPPG di 12 Kabupaten dan Kota

(Dok. Ist)

Dalam laporan terbaru, sebanyak 51 dapur beroperasi di Kota Medan sebagai pusat utama distribusi. Kota Padangsidimpuan mencatat 4 dapur, sementara Kota Tebing Tinggi memiliki 13 dapur. Di Kota Tarutung tersedia 5 dapur yang turut menyalurkan bantuan kepada warga yang terisolasi banjir.

Kabupaten Serdang Bedagai tercatat mengoperasikan 28 dapur, sedangkan Kabupaten Langkat memiliki 11 titik dapur. Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Selatan masing-masing mengoperasikan 3 dapur. Kabupaten Mandailing Natal menjalankan 6 dapur aktif.

Sementara itu, Kabupaten Deli Serdang menjadi salah satu wilayah dengan operasi besar melalui 27 dapur aktif. Kota Binjai mengoperasikan 9 dapur, dan Kabupaten Asahan memiliki 13 dapur yang terus menjalankan distribusi tanpa henti sejak bencana melanda.

Pemerataan dapur ini memungkinkan distribusi paket MBG menjangkau berbagai lokasi terdampak, termasuk daerah yang akses transportasinya terganggu akibat banjir dan tanah longsor. Dengan saling berkoordinasi lintas wilayah, tenaga relawan dan aparat daerah memastikan masyarakat yang terisolasi tetap memperoleh dukungan logistik.

Pemerintah Percepat Pemulihan dan Akses Bantuan

Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Situasi darurat yang melanda berbagai wilayah tersebut membuat koordinasi menjadi prioritas utama untuk memastikan bantuan tiba tepat waktu. Pemerintah daerah, kementerian terkait, hingga lembaga mitigasi bencana bergerak cepat mengamankan jalur distribusi logistik.

Salah satu fokus pemerintah adalah memastikan akses transportasi dan komunikasi dapat pulih secepat mungkin. Tanpa akses komunikasi yang memadai, pendataan korban dan kebutuhan mendesak akan terhambat. Oleh karena itu, Presiden RI Prabowo Subianto mengirimkan puluhan perangkat Starlink serta genset untuk dipasang di wilayah terdampak. Kehadiran perangkat ini memungkinkan komunikasi tetap berjalan meskipun jaringan lokal mengalami gangguan.

Upaya ini juga memudahkan petugas lapangan berkoordinasi dengan pusat komando, terutama dalam memperbarui kondisi terkini di lokasi bencana. Dengan demikian, distribusi paket MBG dan bantuan lainnya dapat dipantau secara real time dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan paling mendesak.

Dukungan Logistik dan Dampak bagi Masyarakat

Distribusi lebih dari 340 ribu paket makanan menjadi bantuan signifikan bagi warga yang kehilangan akses pangan akibat banjir dan longsor. Banyak warga yang rumahnya terendam air atau terisolasi, sehingga pasokan makanan dari dapur SPPG menjadi penyelamat di tengah kondisi serba sulit.

Setiap paket MBG dikirim dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi, terutama bagi anak-anak, lansia, dan keluarga yang terdampak berat. Dengan pengalihan sementara dari penerima manfaat reguler ke masyarakat terdampak bencana, pemerintah memastikan tidak ada celah distribusi yang terabaikan.

Para relawan, tim logistik, dan aparat daerah kini terus bekerja untuk menyiapkan distribusi lanjutan jika curah hujan masih meningkat dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah menegaskan bahwa stok makanan dan bantuan lainnya tetap dalam kondisi siap, dan alokasi akan ditambah jika kondisi darurat berlanjut.

Kehadiran 173 SPPG yang bergerak serentak menunjukkan kesiapan pemerintah dalam merespons situasi darurat. Dengan ribuan paket yang telah tersalurkan, masyarakat terdampak memiliki akses pangan yang lebih terjamin selama masa tanggap darurat.

Dalam kondisi yang masih fluktuatif, sinergi antarinstansi menjadi kunci utama pemulihan. Pemerintah pusat dan daerah terus mengoptimalkan penyaluran bantuan, meningkatkan akses komunikasi, serta memetakan potensi risiko lanjutan.

Dengan distribusi yang terus berjalan dan dukungan logistik yang diperkuat, pemerintah berharap pemulihan wilayah terdampak dapat berlangsung lebih cepat dan masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas normal dalam waktu yang tidak terlalu lama.