Analis NH Korindo, Axell Ebhenhaezer, memprediksi saham RMKE bisa mencapai Rp7.000 dengan rekomendasi BUY dan potensi kenaikan 112,8%, seiring ekspansi kapasitas, infrastruktur baru, dan dukungan pemerintah terhadap ketahanan energi.
“Dengan katalis peningkatan permintaan global, ekspansi kapasitas KAI dan PTBA, serta kesiapan infrastruktur baru RMKE, kami menargetkan harga saham RMKE di Rp7.000. Kami merekomendasikan BUY dengan potential upside +112,8%. Momentum pertumbuhan terlihat kuat mulai semester kedua tahun ini hingga tahun depan, sejalan dengan fokus pemerintah pada ketahanan dan swasembada energi,” ujarnya.
Proyeksi NH Korindo menunjukkan pertumbuhan signifikan bagi RMKE. Revenue diperkirakan melonjak dari Rp4,1 triliun pada 2026 menjadi Rp15,5 triliun pada 2028, dengan net profit meningkat 236% YoY pada 2026. Penilaian valuasi menggunakan metode 5-Year DCF menetapkan nilai perusahaan mencapai Rp30,8 triliun, dengan Forward PE 8,38x, PBV 2,67x, dan EV/EBITDA 6,15x.
Permintaan global tetap menjadi motor utama pertumbuhan batubara. Laporan International Energy Agency (IEA) mencatat, konsumsi batubara dunia pada 2024 mencapai 8,79 miliar ton, meningkat 1,5% dibandingkan 2023. Asia, terutama China dan India, menjadi penggerak utama pertumbuhan. Sementara itu, pasokan global diperkirakan mencapai 9,2 miliar ton pada 2025, meski produksi Indonesia diperkirakan menurun 10% akibat harga internasional rendah dan gangguan cuaca.
RMKE, yang mengoperasikan jalur logistik terintegrasi dari tambang ke pelabuhan Musi 2 Keramasan, termasuk Gunung Megang Loading Station, Simpang Station, dan jalur hauling 8 km, memanfaatkan kombinasi infrastruktur jalan dan rel kereta untuk menjamin efisiensi. Sistem ini juga mendukung kegiatan trading batubara melalui anak usaha PT Royaltama Multi Komoditi Nusantara (RMKN), yang memastikan fleksibilitas pasokan dan volume melalui rantai logistik terintegrasi.
Dengan kombinasi kapasitas logistik, strategi trading, dan prospek permintaan global yang meningkat, RMK Energy dinilai berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan batubara dalam beberapa tahun mendatang.
(tim)































