Langkah ini menunjukkan bahwa Arab Saudi secara perlahan memperluas akses terhadap alkohol bagi kelompok ekspatriat yang lebih besar, sejalan dengan upaya kerajaan melonggarkan pembatasan di negara mayoritas Muslim tersebut. Pelonggaran aturan terkait alkohol berpotensi membuat kerajaan menjadi tempat tinggal dan bekerja yang lebih menarik bagi warga asing—yang semakin dibutuhkan untuk mendorong agenda diversifikasi ekonomi dalam kerangka Vision 2030. Langkah ini juga menyoroti betapa sensitifnya upaya modernisasi di Saudi yang merupakan tempat lahir Islam dan rumah bagi dua situs suci agama tersebut.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah memimpin berbagai pelonggaran kebijakan sosial, termasuk mencabut larangan perempuan mengemudi dan membuka akses terhadap hiburan publik, musik, serta interaksi bebas antara laki-laki dan perempuan. Pengaruh otoritas keagamaan yang sebelumnya menegakkan aturan moral ketat semakin berkurang seiring upaya sang putra mahkota membuka negara bagi lebih banyak pengunjung asing dan mengurangi ketergantungan pada ekonomi berbasis minyak.
(bbn)

































