Masih seputar shutdown, ada harapan pemerintahan Presiden Donald Trump bisa segera kembali dibuka. Gedung Putih mendukung upaya Kongres untuk mengakhiri shutdown terpanjang sepanjang sejarah tersebut.
Apabila pemerintahan kembali berfungsi normal, maka berbagai rilis data ekonomi tidak lagi tertunda. Berbagai data ini akan menjadi panduan pasar, terutama dalam menakar arah kebijakan moneter ke depan.
“Pembukaan kembali (reopening) akan membuat arus data menjadi lancar dan mengembalikan ekspektasi penurunan suku bunga acuan pada Desember,” tegas Ole Hansen, Commodities Strategist di Saxo Bank A/S, dalam catatannya.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini, Selasa (11/11/2025)? Apakah bisa naik lagi atau malah jatuh terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Meski demikian, sepertinya investor perlu waspada. Sebab, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).
Untuk perdagangan hari ini, ada risiko harga emas bakal terkoreksi. Target support terdekat adalah US$ 4.018/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 4.003/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Target paling pesimistis ada di kisaran US$ 4.000-3.998/troy ons.
Namun kalau harga emas masih kuat menanjak, maka target resisten terdekat ada di rentang US$ 4.146-4.157/troy ons. Dari sini, harga emas berpotensi menguji resisten US$ 4.276-4.283/troy ons.
(aji)
































