Logo Bloomberg Technoz

Rusia Gempur Fasilitas Energi Ukraina dengan 650 Drone, 2 Tewas

News
30 October 2025 18:50

Polisi di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan udara Rusia di Kyiv, Ukraina, Minggu (7/9/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)
Polisi di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan udara Rusia di Kyiv, Ukraina, Minggu (7/9/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Aliaksandr Kudrytski - Bloomberg News

Bloomberg, Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi di seluruh Ukraina — serangan terbesar dalam lebih dari sebulan — di saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya menggandeng China untuk membantu mengakhiri perang tersebut.

Pasukan Moskow menggunakan lebih dari 650 drone dan 50 rudal dalam serangan itu, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam unggahan di Telegram pada Kamis (30/10). Dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka di kota selatan Zaporizhzhia, setelah sebuah asrama terkena serangan.


Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas milik DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina. DTEK mengonfirmasi kabar itu melalui Telegram, namun tidak menyebutkan lokasi pasti fasilitas yang terdampak.

Rentetan serangan udara Rusia itu terjadi hanya beberapa jam setelah Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak ia kembali menjabat di Gedung Putih. Dalam pertemuan di Busan, Korea Selatan, Trump mengatakan bahwa isu Ukraina menjadi salah satu topik utama pembicaraan.