Laju kurang positif juga terasa pada saham DNET. Harga saham perseroan melemah 0,27% di posisi Rp9.150/saham.
Terlebih lagi saham DNET sempat ambles mencapai posisi terendahnya Rp9.050/saham siang hari ini.
“Terus terang, raksasa gurita itu bernama Indomaret dan Alfamart yang betul–betul membawa ancaman dan bahaya bagi tumbuhnya Usaha Kecil dan Menengah kita,” kata Cak Imin.
Ia mengatakan, retail–retail raksasa yang masuk ke kampung–kampung, membunuh ekonomi rakyat termasuk membunuh para pelaku UMKM. Saat ini, banyak Bupati yang membuat Peraturan Daerah (Perda) untuk membendung hal yang dianggap merepotkan UMKM dalam negeri.
“Dari hilir ke hulu, produsen sampai ke distribusinya, menjadi satu titik. Sehingga Pemerintah Daerah kewalahan. Bupati–bupati banyak yang membuat peraturan yang sangat memungkinkan untuk menghadapi gurita besar yang merepotkan UMKM kita” sebutnya.
Rekomendasi Saham AMRT
Kendati demikian, konsensus analis yang dihimpun Bloomberg masih memasang sikap bullish terhadap saham AMRT.
Sebanyak 29 analis merekomendasikan buy (beli) saham AMRT. Kemudian 1 analis merekomendasikan tahan (hold) dan tidak ada sama sekali analis saham yang merekomendasikan jual (sell).
Konsensus menghasilkan target harga saham Alfamart dapat mencapai Rp2.823/saham melihat 12 bulan ke depan.
Terbaru, Willinoy Sitorus, Analis UOB Kay Hian, menyematkan rekomendasi buy saham AMRT dengan target harga Rp3.000/saham. Christofer Kojongian, Analis Sucor Sekuritas, memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp3.000/saham.
(fad/aji)




























