1. Tanah Jarang
Pembatasan China terhadap ekspor tanah jarang—komponen penting dalam rantai pasokan industri, yang pengolahannya didominasi perusahaan-perusahaan China—menjadi masalah utama bagi AS tahun ini.
Pemerintahan Trump berusaha mencabut pengetatan kontrol yang diumumkan Beijing pada 9 Oktober, yang rencananya diberlakukan pada Desember. Kontrol itu mewajibkan perusahaan asing untuk memperoleh persetujuan Beijing untuk mengirim barang dengan kandungan tanah jarang China tertentu, bahkan dalam jumlah sedikit.
Pada Minggu, Bessent meyakini China akan menunda pembatasan tanah jarang terbarunya "selama setahun, sembari mereka meninjau ulang" kebijakan tersebut.
2. Kontrol Ekspor
AS telah memperluas pembatasan ekspornya tahun ini, khususnya ke Beijing. Pada 29 September, AS mengecam akan memperluas kontrol penjualan peralatan semikonduktor ke anak perusahaan China yang sudah masuk dalam daftar hitam Washington. Langkah ini dapat memengaruhi ribuan perusahaan terkait China di seluruh dunia.
Bessent mengatakan kerangka kerja yang ia negosiasikan tidak melibatkan AS untuk melonggarkan pembatasan ekspornya, meski para analis menduga hal ini memang akan menjadi area, di mana China memenangkan konsesi quid-pro-quo.
3. Pasokan Fentanil
Trump awal tahun ini memungut tarif impor tambahan sebesar 20% pada barang-barang China atas tuduhan bahwa Beijing gagal membatasi ekspor obat fentanil dan prekursornya. Akhir pekan lalu, Wakil Menteri Perdagangan China, Li Chenggang mengatakan konsensus awal telah dicapai mengenai fentanil, tanpa memberikan rincian, yang membuka prospek pengurangan tarif.
4. TikTok
AS dan China sedang menyempurnakan kesepakatan untuk memisahkan operasi platform media sosial TikTok di AS dari pemiliknya yang berbasis di Beijing, ByteDance Ltd, setelah mengadakan pembicaraan di Madrid pada September.
Trump menandatangani perintah eksekutif pada 25 September, menyatakan bahwa TikTok AS akan dimiliki dan mayoritas dikendalikan warga AS. Pemiliknya akan menyewa salinan algoritma dari ByteDance yang kemudian akan dilatih ulang oleh Oracle.
Namun, belum ada informasi resmi bahwa Beijing telah menyetujui kesepakatan tersebut. Trump mengatakan akan membahas masalah ini dengan Xi, dan mungkin menandatangani kesepakatan finalnya pada Kamis.
5. Biaya Kapal
China mulai memungut biaya pelabuhan khusus untuk kapal-kapal milik dan buatan AS pada 14 Oktober, hari yang sama saat Washington menarik biaya pada kapal-kapal besar China yang singgah di pelabuhan-pelabuhan AS. Beijing juga menjatuhkan sanksi pada unit-unit AS dari perusahaan pelayaran raksasa Korea Selatan karena membantu investigasi pemerintah AS.
Utusan perdagangan China, Li mengatakan kedua negara akan membahas biaya tersebut, menyiratkan bahwa kesepakatan telah tercapai setelah perundingan akhir pekan lalu.
6. Kedelai
Beijing juga menggunakan sektor pertanian sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan dagang. Mereka menangguhkan pembelian kedelai AS sejak awal musim panen ini—sesuatu yang membuat petani AS menghadapi tekanan finansial. Bessent mengatakan China diperkirakan akan membeli kedelai AS dalam jumlah "substansial", meski pernyataan resmi China menyebut produk pertanian sebagai area di mana "konsensus awal" telah dicapai.
7. Tarif Tambahan
China saat ini menghadapi tarif tambahan 55% atas ekspornya ke AS, setelah pemerintahan Trump meningkatkan tarif pada April. AS mengancam akan memasang tarif tambahan 100% atas barang-barang China mulai 1 November, menyusul pembatasan baru Beijing terhadap logam tanah jarang. Setelah negosiasi di Kuala Lumpur, Bessent dalam wawancara dengan CBS News mengatakan bahwa ancaman tarif baru itu "secara efektif tidak akan lagi dipertimbangkan."
Batas waktu lain akan jatuh pada 10 November. Saat itulah gencatan senjata 90 hari atas bea masuk tinggi AS—hingga 145%—akan berakhir. Bessent mengindikasikan bahwa suatu saat, jeda tingkat tarif tersebut dapat diperpanjang melampaui periode 90 hari yang terlihat dalam perundingan-perundingan sebelumnya.
Pemerintahan Trump juga baru-baru ini meluncurkan penyelidikan, apakah China mematuhi perjanjian dagang terbatas yang dicapai pada 2020, selama masa jabatan pertama Trump. Langkah ini berpotensi membuka pintu bagi tarif baru. Namun, Trump pada Senin mengisyaratkan akan menghentikan penyelidikan itu sepenuhnya berdasarkan pembicaraan mendatang dengan Xi.
8. Perang Rusia
Meski China dan AS sejauh ini sebagian besar membatasi pembicaraan mereka pada isu-isu ekonomi, Bessent mengindikasikan bahwa ketika bertemu, kedua pemimpin juga akan membahas rencana perdamaian global—setelah Trump secara terbuka berharap daoat meminta bantuan Xi dalam menyelesaikan perang Rusia di Ukraina.
Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mendekatkan kedua negara mereka sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada awal 2022, dengan memberikan dukungan ekonomi dan diplomatik bagi tetangganya.
Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mempererat hubungan kedua negara sejak invasi penuh Moskwa ke Ukraina pada awal 2022. China memberikan dukungan ekonomi dan diplomatik bagi negara tetangganya itu.
(bbn)






























