Gerak rupiah dan mata uang Asia terbatas karena dolar AS kebetulan sedang cenderung menguat. Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup menguat tipis 0,03% ke 98,93.
Pagi ini, indeks tersebut masih bergerak ke utara. Pada pukul 09:09 WIB, Dollar Index terangkat 0,07% ke 98,995.
Pelaku pasar sepertinya tengah memasang mode wait and see. Malam nanti waktu Indonesia, akan dirilis data inflasi AS periode September. Data ini sedianya dirilis pada pertengahan Oktober, tetapi tertunda karena penutupan sementara (shutdown) pemerintahan Presiden Donald Trump.
Sejauh ini pasar memperkirakan laju inflasi Negeri Paman Sam masih akan moderat saja. Tidak ada lonjakan yang berarti, meski ada isu tarif bea masuk.
Data inflasi September kemungkinan tidak akan membuat bank sentral Federal Reserve bereaksi berlebihan. Pasar menilai suku bunga acuan masih berpeluang turun bulan ini.
Mengutip CME FedWatch, kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75-4% bulan ini mencapai 98,3%.
Namun sebelum ada kejelasan, sebelum ada pengumuman resmi, investor rasanya memilih bermain aman. Tidak ada pergerakan signifikan, sehingga gerak dolar AS dan mata uang Asia menjadi terbatas.
(aji)






























