Gubernur BI Perry Warjiyo memandang penurunan suku bunga perbankan perlu didorong seiring dengan kondisi suku bunga acuan atau BI Rate yang sudah menurun cukup signifikan dan adanya ekspansi likuiditas moneter BI.
Dalam perkembangannya, Suku bunga INDONIA sudah turun 204 bps dari 6,03% pada awal 2025 menjadi 3,99% pada 21 Oktober 2025.
Selain itu, suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun masing-masing sebesar 251 bps, 254 bps, dan 257 bps sejak awal 2025 menjadi 4,65%, 4,67%, dan 4,70% pada 17 Oktober 2025.
Imbal hasil SBN untuk tenor 2 tahun bahkan telah menurun sebesar 218 bps dari 6,96% pada awal 2025 menjadi 4,78% pada 21 Oktober 2025, sementara untuk tenor 10 tahun menurun sebesar 132 bps dari tingkat tertinggi 7,26% pada pertengahan Januari 2025 menjadi 5,94%.
"Namun demikian, penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat dan karenanya perlu dipercepat," tegas Perry.
(lav)































