Proses lelang dilakukan melalui penawaran langsung, nantinya waktu pengaksesan dokumen dijadwalkan pada 14 Oktober hingga 26 November. Kemudian, submisi lelang dibatasi hingga 29 November 2025.
Selanjutnya, Blok Gagah ditawarkan melalui skema penawaran langsung dan tanpa joint study. Waktu pengaksesan dokumen dijadwalkan pada 14 Oktober 2025 hingga 11 November 2025. Selanjutnya, batas akhir pengajuan submisi lelang ditenggat 13 November 2025.
Adapun, lelang Blok Abar Anggursi dilakukan melalui skema reguler, proses pengaksesan dokumen dijadwalkan pada 14 Oktober 2025 hingga 9 Februari 2026.
Sementara itu, batas akhir pengajuan submisi lelang dipatok pada 11 Februari 2026.
Berikut Sembilan Blok yang Ditawarkan Kementerian ESDM pada Putaran Kedua 2025:
1. Jalu
Blok Jalu merupakan wilayah kerja migas yang berlokasi di lepas pantai (offshore) Laut Andaman dengan luas area mencapai 3.942,62 kilometer persegi (km2). Wilayah ini memiliki potensi sumber daya gas sekitar 2,9 triliun kaki kubik (TCF).
Skema kontrak yang ditawarkan adalah Production Sharing Contract (PSC) dengan mekanisme cost recovery, dengan pembagian hasil (split) sebesar 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas antara pemerintah dan kontraktor.
Komitmen kerja pasti dalam tiga tahun pertama meliputi kegiatan geological & geophysical (G&G) serta akuisisi dan pemrosesan seismik 3D seluas 500 km2. Adapun, bonus tanda tangan (signature bonus) ditetapkan melalui penawaran terbuka (open bid) dengan nilai minimum US$300.000.
2. Southwest Andaman
Blok Southwest Andaman mempunyai potensi sumber daya gas sekitar 3 TCF dengan luas area 5.715,49 km2. Kontak yang ditawarkan menggunakan gross split, dengan pembagian hasil 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.
Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G, serta akuisisi dan pemrosesan seismik 3D seluas 500 km2. Bonus tanda tangan dilakukan melalui penawaran terbuka dengan nilai minimum US$300.000.
3. Karunia
Blok Karunia terletak di wilayah onshore dan offshore Sumatra Utara dan Riau, memiliki potensi sumber daya sekitar 82 juta barel minyak (MMBO) dan 132 miliar kaki kubik (BCF) gas dengan luas area 5.496,07 km2. Skema kontrak yang ditawarkan adalah cost recovery dengan pembagian hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.
Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G, kegiatan studi geologi, geofisika, reservoir, petrofisika, dan teknik evaluasi (GGRPE) untuk struktur parit minyak, serta pengeboran dua sumur eksplorasi.
Selain itu, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) wajib mengajukan rencana pengembangan atau plan of development (POD) maksimal pada tahun ketiga. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.
4. Delapan Muaro
Blok Delapan Muaro berada di wilayah onshore Provinsi Sumatra Selatan dan Jambi, memiliki sumber daya sekitar 56 MMBO dan 953 BCF gas dengan luas area 5.499,48 km2. Kontrak yang ditawarkan menggunakan skema cost recovery, dengan pembagian hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.
Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 100 kilometer. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui skema lelang terbuka dengan nilai minimum US$300.000.
5. Barong
Blok Barong terletak di lepas pantai Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, memiliki potensi sumber daya sekitar 2,9 TCF gas dengan luas area 8.499,88 km2. Skema kontrak yang ditawarkan melalui cost recovery, dengan pembagian hasil 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.
Komitmen kerja pasti mencakup kegiatan G&G serta akuisisi pemrosesan seismik 3D seluas 200 km2. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.
6.Drawa
Blok Drawa terletak di lepas pantai Papua Barat dan Papua Barat Daya, mempunyai potensi sumber daya sekitar 360 BCF gas dengan luas area 7.244,17 km2. Skema kontrak yang ditawarkan yakni cost recovery, dengan pembagian hasil 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas.
Komitmen kerja pasti mencakup kegiatan G&G, serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang minimum 1.000 km atau pembelian dan pemrosesan data pseudi 3D lanjutan minimal 4.000 km2. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.
7. Bintuni
Blok Bintuni mencakup area onshore dan offshore di wilayah Papua Barat, dengan potensi sumber daya sekitar 2,1 TCF gas dengan luas area 6.001 km2. Sekam kontrak ditawarkan melalui cost recovery, dengan pembagian hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.
Komitmen kerja pasti meliputi G&G, akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 500 km2. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.
8. Gagah
Blok Gagah terletak di wilayah onshore Sumatra Selatan, memiliki potensi sumber daya sekitar 173 MMBO dan 1,1 TCF gas dengan luas area 1.595,48 km2. Skema kontrak adalah cost recovery, dengan skema bagi hasil 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas.
Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 100 kilometer. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$300.000.
9.Abar Anggursi
Blok Abar Anggursi terletak di offshore Jawa barat, dengan potensi sumber daya sekitar 357 MMBO dan 1,8 TCF gas dengan luas area 8.426,19 km2. Skema kontrak yang ditawarkan dapat menggunakan cost recovery atau gross split.
Untuk skema cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 55:45 untuk minyak dan 50:50 untuk gas, sedangkan untuk gross split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.
Komitmen kerja pasti selama tiga tahun pertama meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D sepanjang 300 km. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.
(azr/wdh)































