Kajian terbaru dari McKinsey mengungkapkan, energi fosil diperkirakan berkontribusi 41-55% terhadap bauran energi (energy mix) dunia pada 2050. Jauh lebih rendah dibandingkan saat ini yang sebesar 64%.
Di sisi lain, energi terbarukan bisa menyumbang 61-67% dari bauran energi dunia pada 2050.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana perkiraan harga batu bara untuk pekan ini? Apakah mungkin turun lagi atau justru bisa bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45.
RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI batu bara belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 34. Menghuni area jual (short) yang kuat.
Untuk perdagangan pekan ini, harga batu bara berpotensi naik. Cermati pivot point di US$ 104/ton.
Dari sini, harga batu bara kemungkinan bisa mengetes resisten US$ 108/ton yang merupakan Moving Average (MA) 20. Resisten lanjutan ada di US$ 110/ton yang adalah MA-50.
Adapun target support terdekat ada di rentang US$ 102-101/ton. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga batu bara ke US$ 81/ton.
(aji)
































