Produksi listrik dari energi terbarukan yang melampaui batu bara baru terjadi kali pertama sepanjang sejarah.
“Kita melihat sebuah titik balik yang krusial. Matahari (solar) dan angin kini tumbuh cepat untuk memenuhi permintaan listrik,” tegas Malgorzata Wiatros-Myotka, Senior Electricity Analyst di Ember, dalam laporannya.
Pada paruh pertama 2025, permintaan listrik dunia tumbuh 2,6% secara tahunan atau bertambah 369 TWh. Pertumbuhan itu bisa dipenuhi oleh peningkatan energi dari matahari dan angin yang masing-masing meningkat 306 TWh dan 97 TWh.
Analisis Teknikal
Bagaimana ‘ramalan’ harga batu untuk hari ini, Selasa (14/10/2025)? Apakah bisa bangkit atau justru kian terhimpit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah berada di 13. Di bawah 20, yang berarti sudah jenuh jual (oversold).
Untuk perdagangan hari ini, harga batu bara berpeluang naik meski mungkin relatif terbatas. Target resisten ada di rentang US$ 105-108/ton.
Adapun target support ada di kisaran US$ 99-88/ton.
(aji)
































