Logo Bloomberg Technoz

Dalam proyeksi yang dirilis bersamaan dengan keputusan tersebut, pejabat The Fed memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan tambahan suku bunga hingga akhir tahun ini, berdasarkan estimasi median.

Barr menjelaskan bahwa dampak langsung dari kebijakan tarif impor Donald Trump terhadap inflasi sejauh ini lebih kecil dari perkiraan banyak analis. Namun, ia memperingatkan bahwa kenaikan harga bisa terjadi dalam beberapa bulan mendatang ketika perusahaan mulai menghabiskan stok lama dan berupaya menormalkan margin keuntungan dengan menaikkan harga.

“Secara teori, tarif hanya menimbulkan kenaikan harga satu kali dan seharusnya tidak menyebabkan inflasi berkelanjutan. Namun, hal itu bisa berbeda jika harga terus meningkat bulan demi bulan dan memengaruhi ekspektasi inflasi masyarakat,” ujar Barr.

“Tidak ada yang ‘sekali waktu’ atau dapat diprediksi dari kenaikan tarif ini,” tambahnya. “Pada titik tertentu, pelaku usaha dan konsumen bisa mulai menyesuaikan harga, pengeluaran, serta upah mereka berdasarkan keyakinan bahwa inflasi akan terus meningkat — dan hal ini dapat menciptakan siklus yang sulit dipatahkan.”

Terkait pasar tenaga kerja, Barr mengatakan masih sulit menilai sejauh mana perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh pelemahan permintaan. Ia menyoroti sejumlah indikator yang menunjukkan bahwa pasokan dan permintaan tenaga kerja masih “berada dalam keseimbangan yang relatif,” seperti rasio lowongan pekerjaan terhadap jumlah pengangguran.

“Meski demikian, sekalipun pasar tenaga kerja masih relatif seimbang, fakta bahwa keseimbangan tersebut dicapai melalui perlambatan pertumbuhan tenaga kerja dan perekrutan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja kini lebih rentan terhadap guncangan negatif,” ujar Barr.

The Fed dijadwalkan akan mengambil keputusan suku bunga berikutnya pada pertemuan 28–29 Oktober mendatang.

“Kami harus memutuskan dalam pertemuan berikutnya: apakah kami akan menurunkan suku bunga lagi satu langkah, yang mungkin membantu pasar tenaga kerja namun berisiko meningkatkan tekanan inflasi,” kata Barr dalam sesi tanya jawab usai pidatonya. “Itulah yang membuat keputusan kali ini sangat sulit.”

(bbn)

No more pages