Kemenkeu Soal Ramalan World Bank: Ada Insentif Stimulus Ekonomi
Dovana Hasiana
09 October 2025 18:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan buka suara mengenai laporan Bank Dunia atau World Bank yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada level 4,8% pada 2025. Angka itu di bawah target 5,2% yang termaktub dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu berdalih Bank Dunia tidak mengetahui kondisi fiskal Indonesia yang dirancang untuk mendorong mesin-mesin pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui pemberian insentif.
"Seperti saya jelaskan ada stimulus satu, dua, tiga dan mesin-mesin pertumbuhan ekonomi," ujar Febrio kepada awak media, Kamis (9/10/2025).
Sekadar catatan, pemerintah menggelontorkan Rp33,3 triliun untuk paket stimulus tahap pertama pada Januari-Februari 2025. Sementara, paket stimulus tahap kedua adalah Rp24,4 triliun pada Juni-Juli 2025. Ketiga, pemerintah memberikan delapan program paket ekonomi dengan anggaran Rp16,23 triliun pada 2025.
Tak hanya itu, lanjut Febrio, pemerintah juga memiliki kebijakan untuk menempatkan kas Rp200 triliun melalui lima bank besar. Hal ini dilakukan agar bank memiliki tambahan likuiditas dengan bunga yang murah untuk disalurkan kepada kredit. Sehingga, pemerintah tetap menargetkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2% pada 2025 dan 5,4% pada 2026.































