Menurut Sudarnoto, kehadiran atlet Israel di tanah air berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi diplomasi Indonesia di tingkat global. Ia menilai hal ini bertentangan dengan sikap konsisten Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. “Komitmen ini jangan diganggu oleh siapa pun. Jangan sampai event seperti perlombaan senam justru menimbulkan kemarahan publik dan merusak kepercayaan masyarakat yang selama ini mendukung perjuangan Palestina,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta juga mendesak pemerintah bersikap tegas menolak keikutsertaan atlet Israel dalam kejuaraan dunia tersebut. Ia menilai olahraga bukan hanya persoalan prestasi, tetapi juga sarana promosi dan diplomasi antarnegara. “Pelaku genosida yang sangat barbar seperti Israel, apalagi terhadap rakyat yang sedang dijajah di Gaza, tidak perlu diberi panggung untuk promosi negaranya,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Kamis (09/10).
Sukamta menegaskan bahwa izin bagi atlet Israel bertanding di Indonesia berpotensi menimbulkan polemik publik dan mencederai amanat konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan. “Pemerintah harus menunjukkan sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, berpihak pada kemanusiaan, dan sesuai amanat konstitusi. Jangan sampai kita kebobolan lagi soal keikutsertaan Israel dalam ajang olahraga internasional,” ujarnya.
Politikus PKS itu juga mengingatkan bahwa konsistensi Indonesia terhadap perjuangan Palestina sudah terbukti sejak masa awal kemerdekaan. “Dari dulu sampai sekarang, posisi Indonesia jelas: menolak penjajahan dan mendukung kemerdekaan Palestina. Karena itu, pemerintah harus hati-hati agar jangan sampai sikap lunak terhadap Israel dianggap sebagai perubahan arah moral bangsa,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi kemanusiaan di Gaza yang terus memburuk seharusnya menjadi pertimbangan utama bagi Indonesia untuk tidak memberi ruang kepada atlet Israel. “Dalam situasi genosida seperti ini, justru tidak pantas jika Indonesia menggelar kompetisi yang mengikutsertakan atlet Israel. Dunia bisa menilai kita tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat Palestina,” ujar Sukamta.
Sampai saat ini, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Persatuan Senam Indonesia (Persani) belum memberikan keterangan resmi terkait status keikutsertaan Israel dalam kejuaraan dunia tersebut. Namun, tekanan publik agar Indonesia tetap teguh dalam sikap politik luar negerinya semakin menguat, terutama setelah MUI dan DPR satu suara menolak kehadiran atlet dari negara yang masih menjajah Palestina itu.
(dec/spt)

































