Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga menyinggung soal permintaan insentif dari BEI. Ia menyatakan belum akan memberikan insentif apa pun sebelum perilaku pasar dibenahi, khususnya terkait praktik perdagangan saham yang merugikan investor ritel.
“Saya bilang, akan saya berikan insentif kalau sudah merapikan perilaku investor di pasar modal. Yang goreng-gorengan dikendalikan dulu supaya investor kecil terlindungi, baru saya pikirkan insentifnya,” kata Purbaya.
Ia menambahkan, upaya pembenahan tidak hanya berlaku di pasar modal, tetapi juga di lingkungan pemerintah sendiri, seperti di sektor perpajakan.
“Kalau saya bisa merapikan pegawai pajak supaya tidak macam-macam lagi, seharusnya kekhawatiran mereka hilang. Nanti kalau sudah rapi dan masih ada masalah, baru kita lihat insentif apa yang cocok untuk mendukung industri pasar modal,” ujarnya.
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Sesi I siang ini, Kamis (9/10/2025), IHSG menguat 0,42% ke level 8.199.96. Adapun dalam kurun waktu sepekan IHSG menguat 1,60% dan dalam sebulan melesat 5,83%.
(dhf)





























