Logo Bloomberg Technoz

Indeks S&P 500 melampaui 6.750. Nasdaq 100 naik 1,2%. Nvidia Corp. memimpin kenaikan saham-saham megacap setelah CEO Jensen Huang mengatakan kepada CNBC bahwa permintaan untuk chip Blackwell “sangat, sangat” tinggi. Cisco Systems Inc. meningkatkan persaingan dengan Broadcom Inc. dalam menghubungkan pusat data AI. Indeks saham perusahaan kecil naik 1%.

Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun hampir tidak berubah di 4,13%. Penjualan utang pemerintah AS senilai $39 miliar menunjukkan permintaan yang sedikit di bawah ekspektasi. Dolar AS mencapai level tertingginya sejak Agustus. Harga emas menembus US$4.000.

Dengan kalender ekonomi yang terbatas di tengah penutupan pemerintahan AS, para investor menelusuri risalah pertemuan terbaru The Fed. Para pejabat menunjukkan kesediaan untuk kembali menurunkan suku bunga tahun ini, tetapi banyak yang menyuarakan kehati-hatian karena kekhawatiran terhadap inflasi.

S&P 500 INDEX. (Sumber: Bloomberg)

Di Wells Fargo Investment Institute, Luis Alvarado mengatakan bahwa The Fed jelas tidak berada pada jalur yang telah ditetapkan sebelumnya, dan ketergantungan pada data kini menjadi lebih penting dari sebelumnya, terutama ketika para pejabat berupaya menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan.

“Kami masih memperkirakan akan ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin hingga akhir tahun ini, dan dua kali lagi tahun depan,” ujarnya.

Jeff Roach dari LPL Financial mencatat bahwa tarif menjadi topik yang paling banyak dibicarakan selama pertemuan terbaru The Fed.

“Pasar berjangka mungkin akan terbukti lebih akurat dibandingkan dengan proyeksi kolektif FOMC, terutama jika inflasi terus menurun pada 2026. Investor sebaiknya memperkirakan dua kali lagi pemangkasan tahun ini, tetapi akan ada jeda pada pertemuan Januari 2026,” katanya.

Di Evercore, Krishna Guha menyoroti bahwa “banyak” pejabat The Fed mencatat adanya investasi besar di sektor teknologi tinggi, sementara “beberapa” memperingatkan kemungkinan bahwa adopsi AI dapat melemahkan permintaan tenaga kerja. Hal itu, katanya, merupakan tanda bahwa perdebatan makro mengenai AI mulai masuk ke dalam diskusi kebijakan The Fed.

“Tidak ada kekhawatiran terhadap harga saham, dan meskipun saham telah meningkat pesat sejak pertemuan September, kami masih belum melihat tanda-tanda bahwa pimpinan The Fed siap mengalihkan fokus dari menyeimbangkan risiko ketenagakerjaan dan inflasi ke pengelolaan risiko kelebihan pasar,” ujar Guha.

S&P 500 INDEX - Last Price. (Sumber: Boomberg)

Meskipun terdapat risiko utama di berbagai tajuk berita, pasar tetap terlihat sangat tenang karena para investor terus menunggu pemicu baru di tengah minimnya data ekonomi, kata Mark Hackett dari Nationwide. Indeks S&P 500 belum mencatatkan pergerakan sebesar setidaknya 1% sejak Agustus.

Menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg, kenaikan saham sebesar yang terjadi dalam enam bulan terakhir hanya tercatat dalam lima peristiwa lain sejak 1950.

Ketika saham AS mencapai rekor tertinggi pada bulan September di masa lalu, pasar cenderung melanjutkan reli di kuartal keempat dengan kenaikan rata-rata 4,8% selama periode tersebut, menurut data Stock Trader’s Almanac yang mencatat pergerakan sejak 1950.

Melihat ke depan, hari Minggu akan menandai tahun ketiga dari pasar bullish saat ini, dengan S&P 500 hampir berlipat ganda selama periode tersebut.

“Selama sebagian besar periode ini, faktor teknikal telah memimpin reli, dengan permintaan yang datang dari investor ritel, institusional, asing, serta tim manajemen korporasi,” kata Hackett. “Baru-baru ini, faktor fundamental turut menambah antusiasme.”

Di antara faktor-faktor tersebut, ia menyebut percepatan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan, serta ekspektasi terhadap dorongan fiskal dan moneter.

S&P 500 performance. (Sumber: Bloomberg)

Euforia yang didorong oleh AI telah memicu seruan baru untuk konsolidasi, karena kekhawatiran bahwa reli telah menjadi berlebihan setelah lonjakan senilai US$16 triliun pada S&P 500 sejak titik terendahnya di bulan April. Faktanya, kenaikan pada hari Rabu terjadi setelah penurunan ringan yang menghentikan reli tujuh hari berturut-turut pada indeks acuan tersebut.

“Rentetan kenaikan itu bahkan belum menggambarkan betapa panasnya beberapa sektor pasar saat ini, dan wajar saja jika para investor merasa sedikit gugup,” kata para analis di Bespoke Investment Group. “Sebenarnya, itu sangat menggembirakan. Sedikit rasa sakit baik untuk jiwa.”

Menurut Peter Oppenheimer dari Goldman Sachs Group Inc., masih terlalu dini untuk khawatir tentang gelembung di saham teknologi AS yang tengah melambung tinggi. Ia mengatakan reli ini disertai dengan pertumbuhan laba yang kuat. Dalam gelembung-gelembung sebelumnya, pasar naik terutama karena spekulasi.

Meski begitu, ia menegaskan kembali rekomendasinya agar investor mencari diversifikasi untuk menghindari risiko dari reli saham AS yang sempit serta meningkatnya persaingan di sektor AI.

“Setiap penurunan kecil selama beberapa bulan terakhir telah ‘diborong’ investor dengan kedua tangan,” kata Matt Maley dari Miller Tabak. “Tampaknya kita memang membutuhkan bukti lebih lanjut bahwa pengeluaran besar-besaran untuk AI tidak akan menghasilkan pengembalian investasi yang berarti dalam waktu dekat sebelum pasar saham merespons secara negatif yang signifikan.”

AI Bubble Worries Are Rising. (Sumber: Bloomberg)

Meskipun pasar telah mengalami reli yang signifikan—didukung oleh AI dan dorongan makroekonomi—mulai muncul tanda-tanda perbedaan momentum yang perlu diawasi dengan cermat, menurut Craig Johnson dari Piper Sandler.

“Investor sebaiknya tetap mempertahankan posisi beli, tetapi tetap waspada, terutama terhadap saham yang sudah terlalu tinggi dan penutupan pemerintahan yang tampaknya belum mendekati penyelesaian,” ujarnya. “Periode konsolidasi singkat atau koreksi ringan kemungkinan besar akan dipandang sebagai peluang untuk membeli.”

Menurut analis Jill Carey Hall, klien Bank of America Corp. menjadi penjual bersih saham AS untuk minggu keempat berturut-turut, dengan arus keluar dari saham maupun dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis ekuitas.

‘Jauh Lebih Sedikit Kerusakan’

Pasar yang sangat terkonsentrasi menjadi kekhawatiran tersendiri di antara para pelaku pasar yang membandingkan situasi saat ini dengan era gelembung dotcom, menurut Jeff Buchbinder dari LPL Financial.

Ia mencatat bahwa sektor teknologi menyumbang sekitar 33% dari S&P 500 pada akhir Februari 2000, yang hanya sedikit di bawah bobot sekitar 35% saat ini. Meskipun konsentrasi pasar merupakan “risiko nyata,” valuasi saham-saham teknologi teratas saat ini tampak lebih masuk akal dibandingkan dengan akhir 1990-an, ujarnya.

“Peluang terjadinya gelembung AI yang pecah memang tidak nol, tetapi siklus AI saat ini memiliki modal yang jauh lebih kuat dibandingkan pembangunan jaringan telekomunikasi pada 1990-an dan tampak lebih tahan lama serta menguntungkan,” kata Buchbinder. “AI berkembang lebih cepat dan kemungkinan akan meninggalkan jauh lebih sedikit kerusakan di belakangnya.”

Beberapa pergerakan utama di pasar:

Saham

  • S&P 500 naik 0,6% pada pukul 4 sore waktu New York
  • Nasdaq 100 naik 1,2%
  • Dow Jones Industrial Average hampir tidak berubah
  • Indeks MSCI World naik 0,5%
  • Bloomberg Magnificent 7 Total Return Index naik 0,8%
  • Indeks Russell 2000 naik 1%

Mata Uang

  • Bloomberg Dollar Spot Index naik 0,1%
  • Euro turun 0,2% menjadi US$1,1630
  • Poundsterling Inggris turun 0,2% menjadi US$1,3402
  • Yen Jepang turun 0,5% menjadi 152,71 per dolar

Kripto

  • Bitcoin naik 1,1% menjadi US$123.375,03
  • Ether hampir tidak berubah di US$4.512,39

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun hampir tidak berubah di 4,13%
  • Imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 2,68%
  • Imbal hasil obligasi Inggris tenor 10 tahun turun satu basis poin menjadi 4,71%
  • Imbal hasil Treasury AS tenor 2 tahun naik dua basis poin menjadi 3,58%
  • Imbal hasil Treasury AS tenor 30 tahun hampir tidak berubah di 4,72%

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,1% menjadi US$62,39 per barel
  • Emas spot naik 1,5% menjadi US$4.045,49 per ons

(bbn)

No more pages