Logo Bloomberg Technoz

Lembaga riset Ember mengungkapkan, produksi listrik dari sumber energi terbarukan pada semester I-2025 mencapai 5.072 terawatt hour (TWh). Melampaui pembangkitan bertenaga batu bara yang sebesar 4.896 TWh. 

Produksi listrik dari energi terbarukan yang melampaui batu bara baru terjadi kali pertama sepanjang sejarah.

“Kita melihat sebuah titik balik yang krusial. Matahari (solar) dan angin kini tumbuh cepat untuk memenuhi permintaan listrik,” tegas Malgorzata Wiatros-Myotka, Senior Electricity Analyst di Ember, dalam laporannya.

Pada paruh pertama 2025, permintaan listrik dunia tumbuh 2,6% secara tahunan atau bertambah 369 TWh. Pertumbuhan itu bisa dipenuhi oleh peningkatan energi dari matahari dan angin yang masing-masing meningkat 306 TWh dan 97 TWh.

Pembangkit listrik berbasis batu bara./Bloomberg-Prashanth Vishwanathan

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana perkiraan harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau kembali ke zona koreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terjebak di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI batu bara belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 73. Menghuni area beli (long) yang kuat.

Untuk perdagangan hari ini, harga batu bara sepertinya masih akan bergerak sideways dengan kecenderungan terbatas. Maklum, indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 0,81 yang berarti volatilitas harga sedang rendah.

Target support ada di rentang US$ 103-100/ton. Adapun target resisten di kisaran US$ 106-109/ton.

(aji)

No more pages