PTRO Ingin Lepas Perlahan Atas Ketergantungan di Bisnis Batu Bara
Artha Adventy
07 October 2025 06:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten terafiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) menegaskan strategi keluar dari ketergantungan pada batu bara yang selama ini menjadi kontributor utama bisnis perseroan. Manajemen memastikan mulai menggeser portofolio ke sektor lain, termasuk nikel, emas, migas, dan layanan lepas pantai.
Direktur PTRO Kartika Hendrawan menyatakan bahwa langkah diversifikasi ini merupakan jawaban atas tekanan investor dan pemangku kepentingan terkait keberlanjutan usaha di era peralihan energi.
“Kami memahami bahwa isu transisi energi menjadi perhatian penting. Dengan akuisisi HBS Group dan Hafar Group, kami berupaya memperluas basis pendapatan, mengurangi ketergantungan pada batu bara, serta membuka peluang pertumbuhan baru yang lebih berkelanjutan,” ujarnya dalam paparan publik, dikutip Selasa (7/10/2025).
Meski tetap mempertahankan layanan efisien, aman, dan berdaya saing tinggi untuk klien di sektor batu bara, PTRO menegaskan akuisisi dan diversifikasi di luar komoditas tersebut menjadi prioritas jangka panjang.
PTRO mulai memperluas jangkauan internasional. Setelah 100% pendapatan masih berasal dari Indonesia pada 2024, perseroan menargetkan kontribusi luar negeri 2% pada 2025 dan meningkat menjadi 6% pada 2026. Ekspansi ini mengandalkan jaringan HBS di Papua Nugini serta portofolio bisnis Hafar di offshore oil & gas.































