Logo Bloomberg Technoz

Kota Gaza yang Hancur dan Dilema Benjamin Netanyahu

News
05 October 2025 11:22

Gambaran serangan udara Israel di Kota Gaza pada Senin, 29 September, jelang pertemuanDonald Trump dan Benjamin Netanyahu. (Ahmad Salem/Bloomberg)
Gambaran serangan udara Israel di Kota Gaza pada Senin, 29 September, jelang pertemuanDonald Trump dan Benjamin Netanyahu. (Ahmad Salem/Bloomberg)

Dan Williams dan Ethan Bronner–Bloomberg News

Bloomberg, Bangunan yang hancur akibat bom berderet seperti bangkai kapal, dan jalan beraspal telah berubah menjadi kerikil. Kota Gaza, yang dulu ramai dengan makanan jalanan dan lalu lintas padat, kini hampir tak tersisa selain debu dan reruntuhan. 

Kunjungan singkat yang diorganisir oleh militer Israel bagi media internasional pada Jumat lalu berfokus pada upaya Israel untuk menghancurkan apa yang mereka klaim sebagai fasilitas pembuatan bom, peralatan intelijen, dan terowongan milik Hamas. Namun, pengumuman Hamas pada Jumat malam bahwa mereka telah menerima sebagian besar rencana perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump dan bergerak menuju pembebasan sandera yang tersisa menimbulkan dilema bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.


Meskipun Israel tidak menghiraukan kecaman internasional selama berbulan-bulan atas cara mereka menjalankan perang, tentara mulai mengendalikan serangan mereka di Kota Gaza setelah Trump meminta di media sosial pada Jumat agar mereka menghentikan pemboman agar sandera dapat dibebaskan. Militer mengatakan mereka telah beralih ke postur pertahanan, meskipun misi — untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya — belum tercapai. 

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Sabtu malam, Benjamin Netanyahu memberi sinyal bahwa ia akan menerima kesepakatan yang menunda pelucutan senjata Hamas hingga setelah sandera Israel dibebaskan. “Hal itu akan terjadi baik secara diplomatis sesuai rencana Trump atau secara militer oleh kami. Itu akan tercapai dengan cara mudah atau sulit, tetapi akan tercapai,” katanya.