Logo Bloomberg Technoz

Di platform media sosial (medsos) X, yang sebelumnya dikenal Twitter, kata kunci “Bjorka” menjadi topik yang tengah ramai diperbincangkan (trending topic) warganet.

Menurut pantauan Bloomberg Technoz hingga Jumat (3/10/2025) sore sekitar pukul 16.40 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), terdapat sekitar 6.333 unggahan (post) di X. Para warganet tak percaya bahwa Bjorka sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Ditsiber Polda Metro Jaya klaim tangkap Hacker Bjorka yang jual data bank dan perusahaan. (Tangkapan layar via Instagram @poldametrojaya)

Lantas, apa saja kasus-kasus peretasan yang sempat melibatkan sosok Bjorka? Berikut ulasannya:

1. Bobol Data Pelanggan Tokopedia pada 2020

Mengutip pelbagai sumber, Jumat (3/10/2025) Bjorka diketahui melancarkan aksi perdananya pada April 2020.

Saat itu, dia membobol data pelanggan Tokopedia yang berukuran 11 gigabita atau GB (compressed) dan data 24 GB (uncompressed).

Data tersebut berupa identitas pengguna (user ID), kata sandi (password), pos-el (e-mail), sampai nomor telepon.

2. Data Wattpad dan IndiHome pada 20 Agustus 2022

Pada 20 Agustus 2022, Bjorka sempat mencuri perhatian publik seusai mengeklaim sudah membocorkan sebanyak 70 juta data pengguna Wattpad, yang berisikan kode kata sandi, nomor kontak, sampai nama asli.

Di hari yang sama, peretas tersebut mengeklaim memiliki sekitar 26 juta data pelanggan IndiHome. Data tersebut mencakup informasi pribadi seperti nama, pos-el, nomor induk kependudkan (NIK), dan riwayat aktivitas internet.

3. Kebocoran Data Kartu SIM pada 31 Agustus 2022

Pada bulan yang sama, Bjorka pun mengeklaim memiliki sekitar 1,3 miliar data yang diduga berasal dari registrasi kartu SIM prabayar yang berisikan NIK, tanggal registrasi, nomor telepon, dan nama operator seluler.

Peretas tersebut membanderolnya seharga US$50 ribu atau setara Rp827,7 juta (kurs Rp16.555/US$) dan dijual di forum daring bernama Breached Forum pada 31 Agustus 2022.

4. Retas Dokumen Surat Milik Jokowi pada September 2022

Pada September 2022, Bjorka sempat mengklaim telah meretas sejumlah dokumen surat menyurat yang diduga milik Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2019—2021, termasuk dokumen rahasia kepunyaan Badan Intelijen Negara (BIN).

Namun, pihak Istana Kepresidenan membantah adanya kebocoran ini.

5. Kebocoran Data KPU pada September 2022

Pada bulan yang sama, Bjorka mengeklaim mempunyai 105 juta data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dijual di Breached Forum.

Detil datanya meliputi NIK, nomor kartu keluarga (KK), alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, hingga usia. Data tersebut dibanderol US$5.000 atau sekitar Rp82,7 juta, di mana data ini dikompres dalam file berukuran 4 GB (compressed) dan disimpan dalam file 20 GB (uncompressed).

6. Kebocoran Data MyPertamina pada 10 November 2022

Selanjutnya, pada November 2022, Bjorka mengeklaim sudah memperoleh data sekitar 44 juta data pengguna aplikasi MyPertamina.

Data ini berisikan nama, pos-el, NIK, kartu tanda penduduk (KTP), nomor pokok wajib pajak (NPWP), sampai nomor kendaraan. Serta, dijual seharga US$25.000 atau setara dengan Rp413,8 juta dalam bentuk Bitcoin di Breached Forum tertanggal 10 November 2022 oleh Bjorka di situs tersebut.

7. Data PeduliLindungi dan Sertifikat Vaksin pada November 2022

Pada bulan yang sama, Bjorka pun mengeklaim telah memiliki 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi, termasuk sertifikat vaksin COVID-19. Peretas tersebut juga menjual data pribadi itu ke situs breached.to.

Data ini termasuk nama, pos-el, NIK, KTP, nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status COVID-19, riwayat pelacakan kontak, hingga vaksinasi.

8. Kebocoran Data Paspor WNI pada Juli 2023

Di tahun berikutnya atau tepatnya pada Juli 2023, Bjorka mengeklaim sudah memperoleh 34,9 juta data paspor Warga Negara Indonesia (WNI).

Data ini terdiri dari nomor paspor, nama lengkap, serta tanggal kedaluwarsa paspor. Adapun data tersebut dijual Bjorka senilai US$10.000 atau sekitar Rp165,5 juta.

9. Kebocoran Data NPWP dan Pejabat Negara pada September 2024

Pada September 2024, Bjorka mengeklaim telah melakukan pembobolan terhadap 6 juta data NPWP dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Termasuk Jokowi beserta anak-anaknya, eks Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tak hanya NPWP yang dibocorkan, data lainnya seperti NIK, alamat, nomor telepon, dan e-mail, yang diduga dijual senilai Rp150 juta saat itu.

(far/wdh)

No more pages