Logo Bloomberg Technoz

Bahkan ini terjadi di China, konsumen batu bara terbesar di dunia. China menargetkan pengurangan emisi karbondioksida sebesar 7-10% untuk satu dekade ke depan.

“Target ini mencerminkan upaya terbaik China untuk memenuhi target Perjanjian Paris. Mencapai target tersebut membutuhkan upaya dari China dan lingkungan internasional yang mendukung. Kami yakin bisa memenuhi komitmen,” tegas Presiden China Xi Jinping dalam pernyataan melalui video rekaman di KTT Iklim PBB di New York, pekan lalu.

Sumber: Bloomberg

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga batu bara untuk pekan ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara masih berada di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 21. Menghuni area jual (short) yang kuat, bahkan sudah hampir jenuh (oversold).

Minggu ini, harga batu bara sepertinya masih bisa naik. Meski sepertinya relatif terbatas.

Target resisten terdekat ada di US$ 109/ton. Jika tertembus, maka US$ 114/ton bisa menjadi target berikutnya.

Cermati pivot point di US$ 102/ton. Dari sini, harga batu bara berisiko mengetes support di US$ 100/ton. Support lanjutan ada di rentang US$ 98-93/ton.

(aji)

No more pages