Derasnya arus modal membuat harga emas terangkat. Citigroup Inc mencatat, arus modal ke Exchange-Traded Fund (ETF) emas pada September sejauh ini sudah mencapai US$ 10,5 miliar. Sepanjang 2025, nilainya melebihi US$ 50 miliar.
“ETF sudah melampaui permintaan emas di semua sektor. Menurut kami, ETF menjadi kontributor utama reli harga emas. Arus modal ke ETF emas pada September utamanya merefleksikan pelemahan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS), kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi akibat kebijakan tarif, dan siklus pelonggaran moneter oleh The Fed (Federal Reserve, bank sentral AS),” jelas riset Citi, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati oleh pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 73.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 artinya sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Menariknya, indikator Stochastic RSI ada di 33. Menghuni area jual (short) yang kuat, bahkan hampir jenuh (oversold).
Untuk perdagangan hari ini, harga emas berisiko turun. Maklum, masih ada potensi cuan besar yang bisa dinikmati sehingga aksi profit taking akan selalu membayangi.
Cermati pivot point di US$ 3.744/troy ons. Dari sini, harga emas kemungkinan akan mengetes support US$ 3.735/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Target support lanjutan ada di US$ 3.703/troy ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 3.643/troy ons.
Sementara target resisten terdekat adalah US$ 3.758/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengatrol harga emas ke arah US$ 3.767-3.771/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.830/troy ons.
(aji)





























