"Schroders Indonesia membawa budaya investasi yang kuat dan hubungan nasabah yang mendalam, yang akan melengkapi kekuatan bisnis kami saat ini," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (24/9/2025).
"Akuisisi ini akan membangun platform investasi yang lebih kuat guna mendukung kebutuhan nasabah Indonesia yang terus berkembang di masa mendatang."
Akuisisi Schroders oleh Manulife Indonesia, kata Afifa, CEO & Presiden Direktur MAMI, merupakan kelanjutan keselarasan kedua perusahaan selama puluhan tahun. Hal ini juga diklaim menyatukan talenta dan keahlian terbaik Manulife dan MAMI.
Pasca kesepakatan akuisisi keduanya bakal "menghadirkan solusi investasi dengan kualitas lebih baik lagi bagi para nasabah kami."
Sementara Chris Durack, Chair of Asia Schroders, menekankan bahwa kesepakatan ini akan membuka peluang pertumbuhan baru bagi nasabah maupun tim Schroders Indonesia.
CEO & Presiden Direktur Schroders Indonesia Michael T. Tjoajadi menambahkan bahwa pihaknya menghargai kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah dan mitra selama tiga dekade terakhir, yang menjadi fondasi dari inisiatif ini.
"Keberhasilan kami merupakan bukti dari kerja keras dan talenta tim kami yang telah membangun bisnis yang sangat sukses. Kami antusias terhadap peluang baru yang akan tercipta bagi kami, para nasabah, dan seluruh tim," tutur Tjoajadi.
Schroders hadir di Indonesia sejak 1991. Schroders menjadi salah satu manajer investasi terkemuka di Indonesia dengan aset pengelolaan dana lebih dari Rp56 triliun hingga akhir semester I-2025. Manulife Wealth & Asset Management merupakan pihak pengelola investasi dengan total aset Rp101,7 triliun dari 2,5 juta nasabah per Juni 2025.
(rtd/wep)































