Adapun target support terdekat ada di Rp 16.640/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka support selanjutnya ada di level Rp 16.700/US$ yang jauh dari sMoving Average (MA) 100.
Faktor Penguat Rupiah
Ruang penguatan rupiah datang dari laju dolar AS yang melemah tajam. Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,31%.
Pagi ini, indeks tersebut masih tersangkut di zona merah. Pada pukul 08:00 WIB, Dollar Index turun 0,05%.
Pelemahan dolar AS terjadi seiring rilis dari dot plot edisi terbaru, kebijakan moneter longgar akan berlanjut, di mana terlihat akan ada pemotongan lebih lanjut hingga tutup tahun 2025.
Perkembangan ini membuat investor lebih percaya diri terhadap Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan selanjutnya.
Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 – 4% dalam rapat Oktober adalah 89,8%. Probabilitas ditahannya pun hanya 10,2%.
Terlebih lagi, sejumlah pejabat The Fed diagendakan berbicara di forum publik, termasuk Gubernur Jerome Powell pada Selasa. Adapun selanjutnya, dalam pidato kebijakan pertamanya sejak bergabung dengan The Fed, Gubernur Stephen Miran mengajukan argumen untuk segera memangkas suku bunga secara agresif.
Stephen Miran berpendapat suku bunga saat ini terlalu tinggi dan mendorong pemangkasan agresif dalam beberapa bulan mendatang untuk melindungi tenaga kerja, seperti yang laporkan Bloomberg News.
Saat suku bunga turun, berinvestasi di aset–aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap) menjadi kurang menguntungkan. Alhasil, dolar AS mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya terdepresiasi.
(fad/wep)




























