Logo Bloomberg Technoz

Anak Gym, Sudah Tahu Pentingnya Kontrol Gula Darah?


Ilustrasi olahraga angkat beban dan gym. (Envato)
Ilustrasi olahraga angkat beban dan gym. (Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Banyak orang pergi ke gym untuk menjaga kesehatan, tapi ada ancaman yang sering luput selama berolahraga di gym, yaitu perubahan kadar gula darah yang bisa naik atau turun secara drastis. Kondisi ini perlu diperhatikan, terutama bagi yang berisiko prediabetes atau diabetes. Apa penyebabnya?

Ternyata, latihan seperti High-Intensity Interval Training (HIIT), lari jarak jauh, atau angkat beban membuat otot menyerap lebih banyak glukosa sebagai ‘bahan bakar’ sehingga tubuh lebih responsif terhadap insulin, tetapi jika intensitasnya berlebihan, tubuh justru menafsirkannya sebagai stres dan melepaskan hormon yang memicu lonjakan gula darah.

Hal ini selaras dengan pernyataan dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Ia mengungkapkan, "Latihan fisik sering disebut sebagai salah satu 'obat alami' untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah. Meski begitu, latihan yang dilakukan secara berlebihan tanpa perencanaan yang tepat bisa melepaskan kortisol dan adrenalin, hormon stres yang bisa mengganggu efektivitas insulin, terutama pada individu dengan kontrol gula darah yang belum stabil."


Lalu, apakah orang dengan risiko metabolik tetap bisa berolahraga? Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (Sport Medicine) Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Surya Santosa, Sp.KO menekankan bahwa olahraga tetap penting, namun perlu disesuaikan.

"Tujuan utama olahraga bukan hanya membakar kalori, tetapi menjaga kestabilan metabolik melalui pengaturan intensitas, durasi, dan jenis aktivitas yang tepat agar tidak memicu hipoglikemia atau kelelahan. Olahraga yang dilakukan secara rutin dengan intensitas yang sesuai justru memberikan manfaat jangka panjang bagi kestabilan metabolik," jelasnya.