Logo Bloomberg Technoz

Apple dengan iPhone yang Minim Inovasi Tetap Layak Jadi Investasi

News
19 September 2025 16:50

Pelanggan melihat iPhone 17 baru di Apple Store China, Jumat (19/9/1025). (Andrea Verdelli/Bloomberg)
Pelanggan melihat iPhone 17 baru di Apple Store China, Jumat (19/9/1025). (Andrea Verdelli/Bloomberg)

Ryan Vlastelica — Bloomberg News

Bloomberg, Kacamata pengguna dan investor atas perangkat baru Apple Inc. berbeda. Jika fitur baru iPhone dianggap tidak terlalu memikat, tetapi bagi investor banderol yang lebih tinggi menjadi hal menarik. Posisi harga lebih tinggi menjadi alasan untuk membeli saham perusahaan.

Saham Apple mengalami lima hari berturut-turut kenaikan setelah anjlok pasca peluncuran produk pekan lalu, yang mencakup iPhone Air, smartphone tertipis yang gagal menarik banyak minat. 


Di balik rebound saham ini terdapat optimisme bahwa ponsel dengan harga lebih tinggi — seperti model Pro kelas atas yang dijual seharga hingga US$1.999 — dapat mendukung pertumbuhan pendapatan Apple meskipun pelanggan tidak terburu-buru untuk upgrade.

Harga jual rata-rata iPhone, yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan Apple, diperkirakan akan naik sekitar 4% pada tahun fiskal 2026 dibandingkan dengan kenaikan 1,5% pada 2025, menurut perkiraan Bloomberg Intelligence. Proyek ini terjadi setelah hampir satu dekade di mana harga di seluruh jajaran iPhone relatif stabil.