Logo Bloomberg Technoz

Angka tersebut di atas melampaui semua perkiraan dalam survei Bloomberg terhadap ekonom. Tanpa termasuk mobil, penjualan naik 0,7%.

“Mungkin ada reaksi ‘goods news is bad news’ dengan penjualan ritel yang lebih kuat tidak mendukung pemotongan suku bunga Fed lebih lanjut,” kata Kevin Gordon, strategis investasi senior di Charles Schwab & Co. 

Dia menambahkan, penurunan dalam cakupan pasar  mungkin menjadi penyebab kelemahan pada Selasa. “Namun, pada akhirnya, saya selalu percaya bahwa berita baik adalah berita baik — dan sebaliknya — jadi penjualan ritel yang lebih kuat seharusnya dilihat secara positif dalam jangka panjang.”

Dalam pergerakan saham individu, Oracle Corp. naik setelah laporan bahwa perusahaan tersebut akan menjadi bagian dari konsorsium investor yang mengendalikan bisnis TikTok di AS, bersama Silver Lake dan Andreessen Horowitz. 

Saham Tesla Inc. ikut  naik walau perusahaan menghadapi penyelidikan oleh regulator keselamatan otomotif AS terkait dugaan cacat pada beberapa pintu kendaraannya.

The Fed memulai pertemuan kebijakan dua harinya pada Selasa, dengan para trader sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase.

Gedung Putih mengatakan akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan yang memblokir upaya Presiden Donald Trump untuk menggulingkan Gubernur Federal Reserve Lisa Cook — meningkatkan pertarungan hukum dengan implikasi besar bagi bank sentral AS.

Kekhawatiran semakin meningkat bahwa dorongan S&P 500 untuk mencetak rekor demi rekor berisiko menjadi gelembung, dengan valuasi tinggi indeks tersebut sering disebut sebagai penyebab kekhawatiran.

S&P 500. (Bloomberg)

Namun, menurut Seaport Research Partners, justru bagian lain pasar yang mulai terlihat overpriced. Indeks perusahaan S&P 500 yang tidak termasuk sektor teknologi telah naik sebesar 13% dalam setahun terakhir, tetapi laba hanya tumbuh sebesar 6,4%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg Intelligence.

Lonjakan yang telah membawa saham AS ke level rekor tertinggi berpotensi mengalami gejolak dalam beberapa minggu ke depan sebelum menutup tahun dengan kinerja gemilang, menurut Scott Rubner dari Citadel Securities. Risiko jangka pendek meliputi valuasi yang terlalu tinggi, volatilitas musiman, dan kemungkinan penjualan dari dana yang mengikuti tren, meskipun kelemahan potensial tersebut tidak mungkin bertahan lama, katanya.

Survei terbaru Bank of America Corp. menunjukkan bahwa 28% manajer dana global memiliki alokasi berlebih pada saham, angka tertinggi dalam tujuh bulan. Pemikiran terkait pertumbuhan menunjukkan perbaikan paling tajam dalam hampir setahun, menurut Michael Hartnett, kepala strategi investasi, dengan hanya 16% investor yang kini memperkirakan ekonomi akan melemah.

(bbn)

No more pages