Terkait transformasi birokrasi di DJP, Purbaya mengakui langkah besar belum dijalankan. Namun, ia menegaskan akan segera memetakan sumber-sumber penerimaan pajak terbesar sekaligus menutup potensi kebocoran.
"Nanti kita perbaiki secepatnya," pungkasnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pengalihan dana yang resmi dicairkan pada Jumat pekan lalu, akan mampu mendongkrak posisi likuiditas perbankan. Selain itu, hal ini turut berpotensi menurunkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) Himbara yang saat ini masih berada di kisaran 90%.
LDR merupakan rasio perbandingan antara total kredit yang disalurkan bank dengan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat, seperti giro, tabungan, dan deposito. LDR digunakan untuk mengukur kesehatan likuiditas bank, di mana LDR yang terlalu rendah menandakan dana menganggur, sementara LDR yang terlalu tinggi dapat menunjukkan kesulitan likuiditas bank dan risiko kekurangan dana.
"Masuknya dana Rp 200 triliun tadi telah meningkatkan posisi likuiditas dari Bank-Bank Himbara," ujar Mahendra kepada wartawan.
Meski demikian, Mahendra memastikan OJK akan tetap memantau proses penyaluran kredit yang dilakukan oleh Himbara tersebut, sekaligus mendorong penyaluran kepada sektor-sektor yang prioritas.
Dia juga memastikan Perbankan akan memiliki proses seleksi yang ketat terhadap seluruh pengajuan proposal kredit yang masuk usai guyuran dana tersebut.
(lav)
































