"Kami berharap melihat pertumbuhan pesat konsumsi uranium di AS, baik dari reaktor besar maupun reaktor modular kecil," kata Wright. "Ukuran cadangan yang tepat akan bertambah seiring waktu. Kami membutuhkan banyak uranium dalam negeri dan kapasitas pengayaan."
Saham-saham penambang uranium melonjak setelah Wright komentar. Cameco Corp naik hingga 9,4%, Centrus Energy Corp melesat 9,3%, Uranium Energy Corp melonjak di atas 10%, dan Uranium Royalty Corp meroket hingga 13% dalam perdagangan AS.
Pemerintahan Trump pertama mengusulkan cadangan uranium pada 2020 dan meminta US$150 juta untuk membeli logam tersebut langsung dari produsen AS, meski Kongres hanya menyetujui setengah dari jumlah tersebut.
Konsep ini juga mendapat dukungan dari pemerintahan mantan Presiden Joe Biden. Departemen Energi AS pada 2022 memberikan kontrak untuk membeli ratusan ribu pon uranium untuk cadangan dari perusahaan tambang, termasuk Energy Fuels Inc dan Uranium Energy.
Dengan rata-rata persediaan uranium hanya 14 bulan, data yang dikumpulkan IAEA menunjukkan cadangan yang dimiliki perusahaan-perusahaan AS tertinggal dari perusahaan Eropa dan Asia.
Berdasarkan data IAEA yang diterbitkan pada kuartal lalu, Uni Eropa memiliki cukup bahan bakar untuk menggerakkan reaktor yang ada selama dua setengah tahun, sementara China mempertahankan stok setara dengan 12 tahun produksi saat ini.
Wright mengungkap AS sedang "berusaha keras" merombak rantai pasokan bahan bakar nuklir. Pada Mei 2024, pemerintahan Biden menandatangani undang-undang yang mewajibkan perusahaan utilitas untuk beralih dari pasokan Rusia pada 2028. Enam bulan kemudian, Rusia membalas dengan membatasi sementara ekspor uranium yang diperkaya ke AS.
Meski menolak menyebutkan berapa banyak cadangan uranium tambahan yang harus dibangun AS, Wright menyatakan peningkatan tersebut bisa diukur secara bertahap seiring dengan semakin banyaknya reaktor yang dibangun.
AS hanya memiliki dua fasilitas pengayaan komersial. Pabrik terbesar di New Mexico, yang dimiliki konsorsium Inggris, Belanda, dan Jerman, Urenco Ltd, memproduksi bahan bakar untuk reaktor air ringan tradisional.
Centrus Energy di Ohio juga baru-baru ini mulai memisahkan isotop uranium untuk model-model baru reaktor canggih yang membutuhkan tingkat pengayaan lebih tinggi.
Gedung Putih mengeluarkan perintah eksekutif pada Mei untuk mempercepat penyebaran reaktor canggih. Departemen Energi memperkirakan model pertama reaktor tersebut akan diuji coba pada tahun depan.
Pembuatan bahan bakar nuklir secara historis didominasi oleh entitas yang dikendalikan negara—hal ini disebabkan fakta bahwa proses industri yang sama yang menghasilkan bahan bakar reaktor juga bisa digunakan untuk membantu memproduksi bom.
Namun, Wright mengatakan AS ingin menarik lebih banyak modal swasta untuk upaya ini, mengacu pada General Matter Corp milik Peter Thiel, yakni perusahaan rintisan yang didirikan untuk memperkaya uranium.
"Itulah kunci efisiensi, inovasi, dan kecepatan," ujarnya. "Begitulah cara mendorong kemajuan."
(bbn)
































