Logo Bloomberg Technoz

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya berkeras bahwa arahan bagi BU hilir migas swasta untuk membeli BBM dari Pertamina tidaklah menjurus pada praktik monopoli usaha.

Bahlil berdalih arahan pembelian BBM ke Pertamina untuk operator SPBU swasta—khususnya Shell dan BP-AKR — merupakan bentuk kolaborasi antarbisnis atau business to business (B2B).

“Ini bukan persoalan persaingan usaha. Ini persoalan Pasal 33 [UUD 45] hajat hidup orang banyak, itu alangkah lebih bagus dikuasai oleh negara, tetapi bukan berarti totalitas semua dikuasai oleh negara,” tegasnya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (9/9/2025).

Dia juga membantah tudingan pemerintah sengaja menahan tambahan izin impor kepada SPBU swasta, yang saat ini tengah kesulitan pasokan BBM khususnya RON 92 dan ke atas.

“Impor untuk 2025 kuotanya diberikan 110% dibandingkan dengan 2024. Sangatlah tidak benar kalau kita tidak memberikan kuota impor. [...] Saya pikir sudah fair kok, sudah dikasih 110%,” tuturnya. 

Dalam pertemuan pertama dengan para operator SPBU kemarin, Kementerian ESDM menegaskan tidak bakal merekomendasikan izin impor tambahan untuk pengelola SPBU swasta yang tengah mengalami kelangkaan pasokan.

Senada dengan Bahlil, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan pengelola SPBU swasta seperti Shell Indonesia dan BP-AKR dapat membeli BBM dari Pertamina.

Hanya saja, kata Laode, keputusan untuk membeli BBM dari perusahaan pelat merah itu belum final. Nantinya, pengelola SPBU swasta bakal melakukan sinkronisasi volume dan spesifikasi sebelum melakukan jual-beli BBM dengan Pertamina.

“Tadi setelah rapat, nanti akan disusul dengan surat dari saya menyampaikan untuk istilahnya sinkronisasi, karena di sana ada sinkronisasi volume dan ada sinkronisasi spesifikasi,” kata Laode kepada awak media di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

“Tidak ada [tambahan kuota impor], sinkronisasi dengan Pertamina,” tuturnya.

Sekadar catatan, dua perusahaan ritel BBM swasta—yakni Shell Indonesia dan BP-APKR — melaporkan kehabisan pasokan sejak akhir bulan lalu.

Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menjelaskan ketersediaan stok dua jenis BBM tersebut hingga hari ini, Senin  (8/9/2025), masih belum kembali normal alias masih mengalami gangguan pasokan.

Sementara itu, Shell Indonesia melaporkan kehabisan pasokan pada lini produk Shell Super, Shell V-Power dan Shell V-Power Nitro+. Akan tetapi, Shell terpantau kembali menjual BBM jenis Shell Super (RON 92) di berbagai stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

(azr/wdh)

No more pages