Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Dibuka Lesu, Pasar Tunggu Data Inflasi AS

News
10 September 2025 06:45

Ilustrasi aktivitas pekerja pada perdagangan bursa Asia. (Dok Bloomberg)
Ilustrasi aktivitas pekerja pada perdagangan bursa Asia. (Dok Bloomberg)

Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa Asia diperkirakan dibuka datar pada Rabu (10/9) setelah indeks S&P 500 di Wall Street sempat menyentuh rekor baru, didorong harapan bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga untuk meredam pelemahan pasar tenaga kerja. Kini, perhatian investor tertuju pada data inflasi yang akan dirilis pekan ini.

Kontrak berjangka menunjukkan pembukaan yang cenderung stabil di Sydney, Tokyo, dan Hong Kong. Kontrak S&P 500 naik tipis setelah saham-saham teknologi besar mengangkat indeks pada Selasa, meski sebagian besar saham terkoreksi dan Apple Inc justru melemah usai peluncuran iPhone 17. Tekanan pada obligasi menghentikan reli empat hari sebelumnya. Sementara itu, harga minyak kembali menguat setelah serangan Israel di Qatar memicu kekhawatiran eskalasi konflik di Timur Tengah.


Menyusul tanda-tanda terbaru pelemahan pasar tenaga kerja, investor kini menantikan data inflasi dalam beberapa hari mendatang. Data ini akan menjadi penentu penting bagi rapat The Fed pekan depan serta jalur pemangkasan suku bunga hingga 2025 — ujian bagi keberlanjutan reli pasar saham bulan ini.

Dengan pasar uang hampir sepenuhnya memperkirakan tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, ekspektasi terhadap data indeks harga produsen dan konsumen AS menjadi sangat tinggi. Menurut Stephen Kates dari Bankrate, inflasi yang lebih buruk dari perkiraan bisa menyulitkan pengambilan kebijakan di tengah tekanan untuk memberikan stimulus lewat suku bunga lebih rendah.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)