Ketua CHP Ozgur Ozel menyebut serangkaian kasus hukum terhadap pejabat partainya sebagai “kudeta” yang digerakkan pemerintah. Namun, Menteri Kehakiman menegaskan pengadilan bekerja secara independen.
Ketegangan meningkat awal pekan ini setelah pengadilan lokal membatalkan administrasi CHP di Istanbul dengan tuduhan adanya penyimpangan, lalu menunjuk tim wali amanat yang dipimpin mantan anggota parlemen CHP, Gursel Tekin, untuk mulai bertugas pada Senin (8/9).
Namun, CHP menolak penunjukan tersebut sebagai ilegal dan menyatakan tidak akan mengakuinya. Pada Minggu malam, Ozel kembali menyerukan kepada pendukungnya untuk membela “rumah Ataturk.”
Krisis politik ini — yang oleh Ozel diperingatkan bisa berujung pada “akhir dari sistem multi-partai” di Turki — ikut mengguncang kepercayaan investor dan memicu aksi jual aset Turki.
Peristiwa pada Minggu ini berlangsung menjelang sidang penting pada 15 September mendatang terhadap Ozel dan kepemimpinannya, yang bisa berujung pada pencopotan dirinya serta menambah ketidakpastian politik. CHP sendiri dijadwalkan menggelar kongres luar biasa pada 21 September untuk mengamankan posisi Ozel dengan memilihnya kembali lewat pemungutan suara internal.
(bbn)






























