Akses likuiditas rupiah yang dimaksud ialah melalui transaksi repo, transaksi forex swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta fasilitas pembiayaan atau lending/financing facility.
Sebagai informasi, forex swap merupakan transaksi gabungan dua pertukaran mata uang yang berlawanan (pembelian dan penjualan) dengan jumlah yang sama dan tanggal penyelesaian atau settlement yang berbeda.
Rupiah Dibuka Melemah Hari Ini
Rupiah dibuka melemah dalam perdagangan kontrak derivatif Nondeliverable Forward (NDF) pada awal transaksi bursa mancanegara, Senin (1/9/2025), ketika indeks dolar AS bergerak menguat tipis.
Mengacu data Bloomberg pagi ini, rupiah NDF di bursa offshore, rupiah NDF dibuka melemah 0,35% di level Rp16.500/US$. Selanjutnya rupiah offshore bergerak di kisaran Rp16.472/US$. Pelemahan rupiah offshore terjadi ketika DXY dibuka menguat 0,06% pagi ini di posisi 97,83.
Level pergerakan rupiah offshore pagi ini yang rata-rata di kisaran Rp16.473/US$, tercatat lebih kuat dibandingkan posisi penutupan rupiah spot pada Jumat lalu di Rp16.490/US$. Hal itu memberi sinyal, sebenarnya masih ada peluang bagi rupiah bertahan di pasar spot.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), rupiah masih berisiko kembali melemah. Target terdekat adalah Rp 16.500/US$, dengan support potensial pertama di R[ 16.550/US$. Support lanjutan ada di Rp 16.580/US$.
Andai mampu menguat, target resisten rupiah ada di Rp 16.450/US$. Jika tertembus, maka Rp 16.400/US$ bisa menjadi target berikutnya.
Mencermati tren perdagangan sepekan ke depan, selama nantinya nilai rupiah bertengger di atas Rp 16.550/US$ usai tertekan, maka masih ada potensi untuk lanjut melemah hingga mencapai Rp 16.600/US$ .
Sebaliknya apabila terjadi penguatan ke Rp 16.400/US$ dalam tren jangka menengah, maka rupiah berpotensi terus menembus resisten baru hingga Rp 16.300/US$.
(lav)






























