Gejolak panas di Jakarta menjadi perhatian utama bagi IHSG. Perkembangan sosial politik dalam negeri jadi sentimennya.
“Berlanjutnya aksi demo mahasiswa, ditambah adanya korban tewas pada insiden semalam, membuat para pelaku pasar memilih profit taking,” terang Mirae Asset Sekuritas pagi ini, Jumat.
Kecemasan tensi yang memanas dari dalam negeri terkait dengan demonstrasi, serta keluarnya dana asing dalam beberapa hari. Jadi sentimen pemberat IHSG pada perdagangan hari ini, mengutip riset harian Panin Sekuritas.
“Melemahnya IHSG hari ini imbas dari profit taking investor atas kurang kondusifnya situasi dalam negeri saat ini,” jelas Panin dalam riset terpisah. IHSG dibayangi oleh sentimen gejolak sosial–politik nasional baru–baru ini yang sedang tidak baik–baik saja.
Pada 26 dan 28 Agustus, Gedung MPR/DPR/DPD/DPRD menjadi sasaran aksi massa. Tadi malam, situasi agak memanas karena tewasnya seorang pengemudi ojek online akibat terlindas kendaraan taktis Korps Brimob.
“Kondisi sosial makin tidak kondusif setelah demonstrasi kemarin dengan konsentrasi massa dan kekacauan sosial terus berlanjut hingga pagi ini di sejumlah titik tertentu. Dalam diskusi kami dengan seorang ahli politik tadi malam, kami melihat potensi ketidakpuasan terhadap kinerja parlemen berkembang menjadi konflik antar kelas,” sebut riset Mega Capital Sekuritas.
Pelaku pasar, lanjut riset tersebut, kemungkinan akan merespons dengan aksi jual terutama terhadap aset-aset berisiko, termasuk IHSG.
(fad)
































