Logo Bloomberg Technoz

PLN Kerek Kuota Listrik Sampah Jelang Perpres Diteken Prabowo

Nyoman Ary Wahyudi
28 August 2025 15:40

Suasana Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (30/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengerek kuota listrik untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa di sejumlah kota besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Manuver itu dilakukan seiring dengan perhatian baru pemerintah untuk mengolah sampah sebagai alternatif sumber listrik bagi PLN.

Rencanannya, Presiden Prabowo Subianto bakal meneken beleid anyar terkait dengan program waste to energy itu akhir bulan ini. Beleid itu bakal memberi kepastian investasi lebih besar pada pengembang listrik swasta  atau independent power producer (IPP).


Melansir dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, PLN mengerek kuota listrik pembangkit sampah mencapai 185 megawatt (MW) di sistem Jakarta, yang sebelumnya dipatok 50 MW pada dokumen RUPTL lama.

Rencanannya, PLN bakal mengakomodasi PLTSa sebesar 35 MW pada 2028, yang akan disusul dengan tambahan 150 MW lainnya pada 2029.