Selama bertahun-tahun, Beijing menjadi penopang utama Korut, menyediakan jalur bantuan yang menjaga perekonomian Pyongyang tetap bertahan. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berulang kali mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya dalam menekan ambisi nuklir Kim.
Kim dan Xi terakhir kali bertemu pada Juni 2019 ketika Xi berkunjung ke Pyongyang dan menyerukan denuklirisasi Semenanjung Korea. Sebelumnya, Kim sempat empat kali mengunjungi Beijing hanya dalam kurun waktu 10 bulan untuk meminta dukungan China dalam merestrukturisasi hubungan dengan AS dan Korea Selatan.
Menguatkan Hubungan dengan Rusia
Dalam beberapa tahun terakhir, Korut semakin mendekat ke Rusia. Pejabat AS dan Korea Selatan menuding Pyongyang telah memasok senjata dan pasukan guna mendukung perang Moskow di Ukraina. Kunjungan mendatang ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Kim sejak pertemuannya dengan Putin pada 2023, sekaligus kunjungan pertamanya ke China sejak Januari 2019.
Kehadiran Kim bersama Putin dan Xi dipandang sebagai simbol menguatnya hubungan ketiga pemimpin tersebut, serta sinyal adanya keinginan untuk lebih terbuka dalam menantang tatanan internasional yang dipimpin AS. Bagi Kim, perjalanan ini sekaligus meningkatkan posisi diplomatik Korut, memberi Pyongyang kesempatan duduk sejajar dengan beberapa pemimpin paling berpengaruh di dunia.
Xinhua pada Kamis juga merilis daftar lengkap 26 kepala negara dan pemerintahan yang dipastikan hadir, termasuk pemimpin Vietnam, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Iran, Serbia, dan Slovakia. Korea Selatan akan diwakili oleh Ketua Majelis Nasional Woo Won-shik.
Meski demikian, hubungan erat Pyongyang dengan Moskow menempatkan Xi pada posisi sulit. Ia berusaha menjaga sikap netral terkait perang di Ukraina, sekaligus ingin memperbaiki relasi dengan AS dan sekutunya. Dengan perekonomian China yang tengah lesu dan masih bergantung pada ekspor, Xi berkepentingan menjaga stabilitas hubungan eksternal.
Pengumuman kunjungan Kim datang hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan ingin bertemu kembali dengan pemimpin Korea Utara tersebut tahun ini, menegaskan hubungan mereka yang disebutnya “sangat baik.”
Trump sebelumnya telah tiga kali bertemu Kim selama masa jabatannya, namun pertemuan-pertemuan tersebut gagal membujuk pemimpin Korut itu untuk mengurangi program senjata nuklirnya.
(bbn)
































