PT Timah Tbk melalui anak usahanya, PT Timah Industri, sebelumnya telah meresmikan PLTS atap berkapasitas 303,1 kilowatt peak (kWp) di kawasan industri Cilegon pada Juni 2025.
Proyek energi bersih ini merupakan kolaborasi PT Timah Industri, PT Bukit Energi Investama yang merupakan anak usaha PT Bukit Asam Tbk sebagai investor, serta PT Krakatau Chandra Energi. PLTS ini terdapat 522 unit panel surya dengan jenis/merek Jinko Solar dengan daya 585 Watt-peak (Wp).
PLTS tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan energi sekitar 400 megawatt-jam (MWh) per tahun dan dapat menurunkan emisi karbon hingga 300 ton CO₂ per tahun. Sistem PLTS tersebut akan terhubung ke jaringan TM 20 KVA PT Krakatau Chandra Energi melalui trafo step down.
PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN melaporkan realisasi penggunaan PLTS atap hingga Mei 2025 mencapai 445,46 MW.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik), realisasi total dari seluruh jenis PLTS yakni PLTS atap, PLTS terapung, dan PLTS tapak mencapai 1.087 MW,
PLN bersama Kementerian ESDM mengalokasikan kuota khusus untuk PLTS atap pada 2024—2025 sebesar 3,9 GW.
Sejak 2018 hingga pertengahan 2025, pelanggan PLTS atap telah meningkat sebanyak 17 kali lipat sementara kapasitas sudah mencapai 293 kali lipat.
Adapun, pelanggan yang menggunakan PLTS atap mencapai 10.632 pelanggan. Dari jumlah pelanggan tersebut terbanyak dari sektor rumah tangga atau sebesar 63%. Sementara itu, dari sisi kapasitas terbanyak menggunakan PLTS atap dari sektor industri sebanyak 72%.
(mfd/wdh)






























